Misalnya, motor dengan rasio kompresi tinggi sebaiknya menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi seperti Pertamax atau sejenisnya.
Sementara motor dengan rasio kompresi rendah cukup menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah seperti Pertalite.
3. Perhatikan Rekomendasi Pabrikan
Produsen motor biasanya memberikan rekomendasi bahan bakar yang tepat untuk motor kamu. Rekomendasi ini berdasarkan uji coba dan penelitian yang dilakukan oleh pabrikan. Pastikan kamu mengikuti rekomendasi tersebut untuk menjaga performa mesin tetap optimal.
4. Hindari Bahan Bakar yang Tidak Jelas Asal-usulnya
Pastikan kamu selalu mengisi bahan bakar di SPBU yang terpercaya dan resmi. Bahan bakar dari sumber yang tidak jelas bisa mengandung campuran atau aditif yang tidak baik untuk mesin.
Baca Juga: Dampak Buruk Mesin Kendaraan Saat Gunakan BBM Oplosan, Cek Selengkapnya
Menggunakan bahan bakar yang tidak berkualitas bisa menyebabkan kerusakan pada mesin motor dalam jangka panjang.
5. Pertimbangkan Kondisi Penggunaan
Jika kamu sering berkendara di medan berat atau berkendara dengan kecepatan tinggi, sebaiknya gunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi.
Bahan bakar dengan oktan tinggi lebih stabil dan dapat mencegah knocking pada mesin saat bekerja pada kondisi ekstrem.
Pemilihan RON (Research Octane Number) yang tepat untuk motor sangat penting untuk menjaga performa mesin dan mencegah kerusakan. Berikut adalah panduan RON yang sesuai dengan tingkat kompresi mesin menurut Engine Addiction.