POSKOTA.CO.ID - Puasa Ramadhan bukan hanya momen spiritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, tetapi juga kesempatan emas untuk memperbaiki pola makan dan meningkatkan kesehatan tubuh.
Namun, tidak sedikit orang yang justru mengalami kenaikan berat badan selama bulan puasa. Hal ini sering kali disebabkan oleh kebiasaan makan berlebihan saat berbuka, serta kurangnya aktivitas fisik.
Tak sedikit mengira bahwa dengan menahan lapar dan haus selama belasan jam, berat badan akan turun dengan sendirinya.
Sayangnya, kenyataan tersebut tidak selalu demikian. Jika tidak diimbangi dengan pola makan yang tepat, justru tubuh bisa mengalami penumpukan lemak akibat pola makan yang tidak terkontrol.
Apalagi jika berbuka puasa selalu diawali dengan makanan manis berlebihan atau gorengan yang tinggi kalori.
Maka dari itu, penting untuk memahami strategi diet yang benar selama bulan Ramadhan agar berat badan bisa turun dengan sehat tanpa mengorbankan energi dan kebugaran tubuh.
Dengan mengikuti panduan ini, kamu tidak hanya akan mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan ideal, tetapi juga tetap bertenaga untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan maksimal.
Baca Juga: Pastikan Stok Sembako jelang Ramadhan, Satgas Pangan Pelabuhan Tanjung Priok Tinjau Pasar
Tips Diet Saat Puasa Ramadhan
Berikut beberapa tips diet saat puasa Ramadhan yang bisa kamu terapkan agar berat badan turun secara sehat dan tetap bertenaga sepanjang hari.
1. Atur Mindset Makan
Sebelum memulai diet, penting untuk memiliki pola pikir yang benar tentang makanan. Terapkan prinsip 80:20.
Di mana 80 persen makanan yang dikonsumsi harus bergizi dan menyehatkan tubuh, sedangkan 20 persen sisanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mental dan emosional.
Dengan mindset ini, kamu akan lebih bijak dalam memilih makanan, tidak asal makan hanya karena lapar mata, dan lebih fokus pada asupan bernutrisi.
2. Konsumsi Asam Asetat dari Cuka Alami
Minum satu sendok makan cuka alami (seperti cuka apel) yang dicampur air sebelum berbuka atau sahur dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah. Namun, gunakan sedotan agar tidak merusak enamel gigi.
Sebuah studi membandingkan lonjakan gula darah setelah makan brownies secara langsung dan setelah minum cuka alami lebih dulu.
Hasilnya ialah lonjakan gula darah lebih rendah jika mengkonsumsi cuka alami dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: 5 Bansos Alokasi Maret 2025 Cair Sebelum Ramadhan? Cek Daftar Lengkap dan Besaran Bantuannya
3. Geser Takjil Manis ke Akhir
Takjil manis memang menggoda, tetapi kebanyakan mengandung gula tambahan tinggi. Sebagai contoh, es buah bisa mengandung hingga 40 gram gula tambahan per porsi, sedangkan batas konsumsi gula harian yang dianjurkan hanya 50 gram per hari.
Alih-alih langsung mengonsumsi takjil manis, cobalah berbuka dengan kurma, buah dengan serat tinggi, dan protein sehat seperti telur rebus atau kacang-kacangan.
Konsumsi takjil manis di akhir setelah makan utama akan membuat gula darah lebih stabil dan mengurangi risiko makan berlebihan.
4. Pengaturan Piring Makan yang Seimbang
Menurut Ramadhan Nutrition Plan, pembagian makronutrien yang ideal selama puasa Ramadhan bagi Anda yang ingin diet adalah.
- 45-50 persen karbohidrat (pilih yang sehat seperti nasi merah, ubi, atau quinoa)
- 20-30 persen protein (ayam, ikan, tahu, tempe, telur)
- 35 persen lemak sehat (alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan)
Kamu bisa menggunakan aplikasi kalori tracking atau metode visualisasi piring sehat untuk mempermudah pengaturan porsi makan.
5. Pilih Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Medium
Kenapa tidak memilih karbohidrat dengan indeks glikemik rendah? Karena dalam kondisi puasa, tubuh lebih rentan mengalami dehidrasi.
Karbohidrat dengan indeks glikemik medium seperti nasi merah, ubi, atau quinoa lebih disarankan dibandingkan memotong karbohidrat secara drastis.
Nasi putih sendiri bukan karbohidrat yang buruk, tetapi agar tidak menyebabkan lonjakan gula darah berlebihan, kombinasikan dengan serat tinggi seperti sayuran dan protein sehat.
6. Perbanyak Minum Air Putih
Jangan lupa untuk tetap menjaga hidrasi tubuh agar tetap segar dan tidak mudah lelah. Pola minum air yang bisa kamu terapkan selama puasa.
Pastikan untuk mengindari terlalu banyak minuman berkafein (kopi atau teh) karena bisa menyebabkan dehidrasi lebih cepat.
7. Jangan Lewatkan Sahur
Sahur adalah waktu penting untuk mengisi energi sepanjang hari. Makanan sahur yang ideal harus mengandung protein tinggi, karbohidrat kompleks, lemak sehat dan juga serat tinggi.
Dalam hal ini, hindari makanan tinggi garam karena bisa menyebabkan rasa haus berlebih saat puasa Ramadhan.
Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa menjalani puasa dengan nyaman sekaligus mencapai berat badan ideal. Jadi, siap memulai diet puasa Ramadhan sehatmu?