POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini banyak warganet membicarakan terkait kasus korupsi minyak Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang menjadi tersangka pengoplosan bahan bakar minyak jenis RON 90 (pertalite) menjadi RON 92 (Pertamax).
Dugaan praktik korupsi Dirut Pertamina Patra Niaga tersebut dilakukan selama 2018-2023 ketika diwajibkan mengutamakan pasokan minyak dalam negeri untuk pemenuhan minyak mentah yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 42 Tahun 2018.
Saat ini, Riva telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi tata kelola minyak bersama dengan Sani Dinar Saifuddin (Diretur Feedstock and Produck Optimalization PT Kilang Pertamina Internasional), Agus Purwono (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional).
Kemudian tiga pengusaha minyak yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Muhammad Kerry Andrianto Riza (Beneficialy Owner PT Navigator Khatulistiwa), Dimas Werhaspati (Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim) dan Gading Ramadhan Joedo (Komisaris PT Jengga Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak).
Warganet Marah Pertamax Dioplos
Mengetahui culasnya Dirut Pertamina Patra Niaga bersama dengan yang lainnya, hingga ramainya bahasan pertamax oplosan membuat warganet marah.
Bahkan menyebutkan bahwa ‘Rakyat Ditipu Setiap Hari’ oleh pemerintah, karena Pertamina merupakan bagian dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selain itu, banyak juga yang ingin beralih dan tidak ingin lagi menggunakan layanan dari SPBU Pertamina.
“Nanem singkong tumbuh jagung, beli pertaman dapet pertalite, efisiensi dapet danantara. Negara tidak pernah gagal jadi yang tergelap dan tak terduga,” ucap seorang netizen.
Baca Juga: Profil Riva Siahaan, Dirut Pertamina Patra Niaga yang Jadi Tersangka Korupsi
“Coba bayangin, beli pertamax karena merasa mampu dan biar subsidinya tepat sasaran, taunya malah kena tipu yang didapet malah pertamax oplosan,” kata seorang netizen.
Kemudian banyak warganet yang turut merespon, jika disebutkan akibat adanya korupsi ini yang dirugikan negara, sementara warga yang menggunakan langsung tidak bisa melakukan apa-apa.
“Yang mengonsumsi pertamax palsu itu masyarakat, kok yang dibilang rugi negara? sebegitu gak pentingnya kami sebagai warganegara dan konsumen,ya? oke negara rugi, tapi kami?,” ujar warganet.
“Bahkan saat berniat baik pakai pertamax, karena merasa tak berhak disubsidi pun kita tetap ditipu negara,” tulis seorang warganet.