POSKOTA.CO.ID – Jika Anda sering berolahraga, ternyata hal tertebut tetap bisa dilakukan selama puasa. Tentunya dengan mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukannya.
Pada awal Maret 2025 ini, umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Ada tantangan tersendiri bagi Anda yang ingi olahraga saat puasa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Zaf Iqbal, Head of Medicine Sport Crystal Palace FC. Dia mengatakan bahwa melakukan olah raga endurance saat berpuasa memang mempunyai tantangan tertentu.
Baca Juga: Senam Olahraga Wajib Sekolah Bakal Diterapkan di Sekolah Jakarta
“Pada dasarnya latihan ini tujuannya adalah untuk mempertahankan atau membatasi penurunan kebugaran atau kekuatan (atlet),” ujar Dr. Iqbal, melansir London Marathon Events.
Namun, mantan Head of Medicine Sport Liverpool FC dan Tottenham Hotspur FC ini mengatakan bahwa masalah utama adalah bukan dari pemilihan jenis olahraganya.
Sebab ini akan terkait dengan kondisi tubuh seseorang. Karenanya, ada hal lain yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk olahraga saat puasa, seperti:
- Mendapatkan cukup energi sebelum beraktivitas;
- Mengisi ulang energi saat beraktivitas, seperti mengonsumsi glukosa dan cairan secara teratur;
- Mendapatkan cukup energi setelah beraktivitas untuk mengganti energi yang telah digunakan.
Baca Juga: Mengenal Olahraga Bungee Workout Lompat-lompat Turunkan Berat Badan
Waktu Terbaik Olahraga Saat Puasa
Menurut Dr. Iqbal, kunci sebenarnya adalah menemukan waktu yang tepat untuk menyerap dan mengeluarkan energi saat puasa.
Anda harus pintar-pintar memilih waktu untuk mendapatkan asupan nutrisi dari makan atau minum, dan waktu untuk menggunakan energi seperti olahraga.
Oleh karena itu, Dr. Iqbal menyarankan untuk memilih dari tiga waktu utama ini agar bisa tetepa melakukan olahraga selama Ramadan:
Sebelum Fajar: Pagi-pagi sekali tepat sebelum memulai puasa
Waktu pertama yang disarankan adalah setelah sahur. Tapi masalahnya, jika Anda melakukan setelah sahur, maka energi yang baru saja masuk akan terpakai untuk melakukan latihan ini.
Sementara asupan energi untuk mengantikan glikogen yang terpakai masih harus 14 jam lagi saat hingga buka puasa. Tidak heran bila dalam seharian itu Anda akan merasakan lelah.
Baca Juga: Bupati Tangerang Buka Invitasi Olahraga Tradisional
Sebelum Matahari Terbenam: Tepat sebelum berbuka puasa
Keuntungan dari latihan pada waktu ini adalah Anda dapat menggunakan simpanan energi terakhir hari itu dan segera mengisi kembali asupan energi yang telah terpakai saat berbuka puasa.
Tapi yang harus dicatat, sisa energi yang bisa dipakai untuk berolahraga menjelang berbuka puasa ini tidak banyak. Jadi perlu perhatikan juga porsi latihannya.
Di Malam Hari: Waktu antara berbuka dan sahur
Menurut Dr Iqbal, waktu antara berbuka dan sahur adalah waktu yang ideal untuk berolahraga selama Ramadan, terutama untuk sesi latihan lebih dari satu jam.
Ini karena pada malam hari, Anda dapat membawa suplai energi dan air saat berolah raga. “Dari sudut pandang fisiologis, dalam hal memastikan orang pulih secepat mungkin, berlari di malam hari adalah yang terbaik,” katanya.
Namun catatan untuk olahraga malam hari, yaitu cuaca gelap yang mungkin menjadi tidak kondusif jika dilakukan di luar ruangan secara umum.
Oleh karena itu, dirinya memberikan saran agar melakukannya di dalam ruangan saja seperti melakukan treadmill misalnya.
Yang pasti, latihan malam hari menjadi pilihan yang pas jika Anda termasuk dalam golongan pekerja kantoran yang seharian telah bekerja.