Fakta menarik tentang band punk Sukatani dan lagu kontroversial 'Bayar Bayar Bayar' (Sumber: Instagram/sukatani.band)

Nasional

Fakta Menarik Tentang Band Punk Sukatani dan Lagu Kontroversial 'Bayar Bayar Bayar'

Selasa 25 Feb 2025, 07:53 WIB

POSKOTA.CO.ID - Band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani, menjadi pusat perhatian setelah lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar" viral dan memicu kontroversi.

Lagu tersebut dianggap mengkritik institusi Polri, yang menyebabkan dua personel band, Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) dan Novi Citra Indriyati (Twister Angel), harus menyampaikan permintaan maaf.

Akibatnya, Novi, yang berprofesi sebagai guru SD, diberhentikan dari pekerjaannya.

Meskipun demikian, banyak pihak memberikan dukungan kepada Sukatani, termasuk mahasiswa, akademisi, serikat guru, musisi terkenal, hingga pejabat pemerintah.

Baca Juga: Viral Band Punk Sukatani Minta Maaf ke Polisi dan Tarik Lagu Bayar Bayar Bayar, Warganet Kompak Beri Dukungan

Bahkan, Kapolri mengajak Sukatani untuk menjadi duta Polri dalam rangka perbaikan institusi kepolisian.

Fakta Menarik Tentang Band Punk Sukatani dan Lagu Kontroversial

Berikut adalah beberapa fakta menarik seputar band ini dan lagu kontroversial mereka:

  1. Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Dinilai Menyinggung Polri

Sukatani mencuri perhatian publik dengan lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang liriknya menyinggung oknum kepolisian. Band ini dikenal dengan gaya uniknya, di mana para personelnya selalu tampil menggunakan topeng saat di atas panggung.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa tidak ada intimidasi terhadap band tersebut dan menilai situasi ini sebagai bentuk kesalahpahaman yang sudah diluruskan.

Ia juga menegaskan bahwa Polri terbuka terhadap kritik dan terus berupaya melakukan perbaikan.

  1. Dua Personel Sukatani Meminta Maaf

Band Sukatani secara resmi menyampaikan permintaan maaf atas lagu yang viral tersebut, terutama kepada Kapolri dan institusi Polri.

Sebagai bentuk tanggung jawab, mereka menarik lagu dari berbagai platform digital dan meminta para penggemarnya untuk menghapus konten yang menggunakan lagu tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Alectroguy menegaskan bahwa lagu tersebut ditujukan untuk mengkritik oknum kepolisian yang melakukan pelanggaran, bukan keseluruhan institusi. Namun, mereka menyadari bahwa lirik lagu itu dapat disalahartikan oleh publik.

  1. Lagu Diputar dalam Aksi Demonstrasi

Lagu 'Bayar Bayar Bayar' semakin mendapat perhatian setelah diputar oleh mahasiswa dalam aksi Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Lagu tersebut dimainkan dari mobil komando yang dilengkapi dengan pengeras suara pada Jumat, 21 Februari 2025.

  1. Pemeriksaan oleh Propam Polri

Divisi Propam Polri melakukan pemeriksaan terhadap anggota Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah terkait permintaan maaf yang disampaikan oleh Sukatani. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses penanganan kasus tersebut dilakukan secara profesional dan transparan.

  1. Vokalis Sukatani, Novi, Dipecat dari Pekerjaannya sebagai Guru

Novi Citra Indriyati diberhentikan dari posisinya sebagai guru di SDIT Mutiara Hati, Banjarnegara, setelah pihak sekolah menilai bahwa dirinya telah melanggar kode etik sekolah.

Kepala sekolah, Eti Endarwati, menyatakan bahwa keputusan ini tidak berkaitan dengan lagu yang mengkritik Polri, tetapi lebih karena pelanggaran terhadap peraturan syariat Islam yang diterapkan oleh sekolah.

Salah satu pelanggaran yang disebutkan adalah penampilan Novi yang dinilai tidak sesuai dengan aturan yayasan.

Baca Juga: Divpropam Periksa 6 Personel Polisi dalam Kasus Dugaan Intimidasi terhadap Band Sukatani

  1. Bupati Purbalingga Menawarkan Kesempatan Mengajar Kembali

Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, memberikan dukungan kepada Novi dengan menawarkan kesempatan baginya untuk kembali mengajar di sekolah lain di Kabupaten Purbalingga.

Melalui unggahan di media sosial, ia menyatakan siap memfasilitasi dan mendukung Novi jika ingin kembali ke dunia pendidikan.

  1. Kapolri Mengajak Sukatani Menjadi Duta Polri

Sebagai respons terhadap kritik yang disampaikan melalui lagu tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menawarkan Sukatani untuk menjadi duta Polri.

Jika mereka bersedia, band ini akan dilibatkan dalam evaluasi berkelanjutan terhadap institusi kepolisian serta membantu memperbaiki citra Polri di masyarakat.

Kapolri menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk menjadi organisasi yang terbuka terhadap kritik dan terus melakukan reformasi.

Itulah tujuh fakta menarik mengenai band Sukatani dan lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang sempat menimbulkan kontroversi.

Meski sempat menuai kritik dan polemik, peristiwa ini juga membuka diskusi lebih luas mengenai kebebasan berekspresi dan transparansi institusi publik di Indonesia.

Tags:
GuruKapolriPorpam PolriLagu Bayar Bayar Bayar Sukatani BandLagu Bayar Bayar Bayarduta PolriPolrikontroversiviralBand punkSukatani

Insan Sujadi

Reporter

Insan Sujadi

Editor