POSKOTA.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara mengejutkan menawarkan Sukatani Band untuk menjadi Duta Polri. Tawaran ini muncul setelah lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar sempat menuai perbincangan publik karena dianggap menyinggung oknum kepolisian.
Namun, setelah dipastikan tidak ada permasalahan dengan lirik lagu tersebut, langkah ini diambil sebagai bentuk pendekatan institusi kepolisian terhadap dunia seni dan kritik sosial.
Pengamat sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menyambut baik tawaran Kapolri kepada dua personel Band Sukatani, Novi Citra Indriyati dan Muhammad Syifa Al Lutfi. Ia menilai keduanya memang pantas menyandang gelar Duta Polri sebagai upaya memperbaiki citra Kepolisian Republik Indonesia.
"Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo menawarkan Novi Citra Indriyati, yang dikenal dengan nama panggung Twister Angel, serta Muhammad Syifa Al Lutfi atau Alectroguy, untuk menjadi Duta Polri. Ini merupakan langkah positif dalam membangun hubungan yang lebih baik antara institusi kepolisian dan masyarakat," ujar Roy Suryo dalam keterangannya kepada awak media pada Senin, 24 Februari 2025.
Baca Juga: Soroti Kasus Band Sukatani, Melly Goeslaw: Lirik Sukatani Cerminan Protes Pada Institusi
Meskipun demikian, tanggapan masyarakat terhadap tawaran ini beragam. Beberapa netizen berpendapat bahwa langkah tersebut bisa menjadi jebakan yang berpotensi merugikan Sukatani Band. Namun, bagi Roy Suryo, ini merupakan sebuah pembuktian bahwa pendekatan represif terhadap kritik tidak selalu menjadi pilihan utama.
Ia juga menyoroti dugaan tindakan yang sempat dilakukan Tim Siber Polda Jawa Tengah, yang dikabarkan mendatangi kedua personel band tersebut. Sukatani Band, yang identik dengan balaclava dalam penampilannya, sempat menjadi sorotan lantaran gaya mereka menyerupai perlengkapan perang era Balaclava di Krimea pada 1853-1856.
Roy Suryo menegaskan bahwa segala bentuk pembungkaman terhadap karya seni dan kritik adalah tindakan yang mencederai demokrasi. Ia mengingatkan bahwa hal semacam ini pernah terjadi di masa Orde Baru dan Orde Lama, yang dikenal dengan pembatasan terhadap kebebasan berekspresi.
"Melarang atau menekan kritik lewat seni hanya akan membawa kita kembali ke masa lalu yang suram. Demokrasi harus dihormati, dan seni merupakan salah satu bentuk ekspresi yang tidak boleh dibatasi," pungkasnya.
Baca Juga: Kontroversi Pemecatan Guru Vokalis Band Sukatani, Serikat Guru Angkat Bicara!
Dengan adanya tawaran sebagai Duta Polri, kini publik menantikan apakah Sukatani Band akan menerima peran tersebut atau tetap berpegang pada prinsip mereka dalam bermusik. Terlepas dari itu, langkah ini mencerminkan dinamika baru dalam hubungan antara aparat penegak hukum dan para seniman di Indonesia.