Tumpukan tabung gas 3 kilogram kosong disebuah warung, hingga kini bekum mendapatkan pasokan. (Ahmad Tri Hawaari/Poskota)

NEWS

Presiden Revisi Kebijakan Gas 3 LPG Kilogram, Banyak Warung di Kabupaten Bandung Belum Dapatkan Pasokan

Kamis 06 Feb 2025, 10:13 WIB

POSKOTA.CO.ID - Usai perintah Presiden Prabowo yang menyatakan bahwa penjualan gas LPG 3 kilogram bisa kembali ke tingkat pengecer untuk menghindari kelangkaan dan antrean di pangkalan. Namun masih banyak warung yang belum bisa mendapatkan pasokan gas 3 kilogram tersebut.

Sebagain besar warung di Kabupaten Bandung belum bisa mendapatkan pasokan gas seperti biasanya. Seperti yang dialami, Neni Indriyani pemilik warung di Soreang, Kabupaten Bandung yang hingga kini belum bisa mengisi gas yang untuk dijual ke masyarakat umum.

Tumpukan gas kosong yang berjumlah 30 tabung itu masih teronggok belum diisi. Neni pun mengaku banyak masyarakat yang menanyakan stok gas tersebut terlebih setelah Preside Prabowo Subianto menyatakan membolehkan warung-warung kembali berjualan gas 3 kilogram. "Sampai sekarang belum bisa mengisi karena dari pangkalan pun stoknya menipis terus," kata Neni mengeluhkan.

Baca Juga: Lagi Korban Kelangkaan Gas 3 Kilogram Meninggal Dunia di Demak

Dirinya berharap setelah ada kebijakan Presiden yang baru membolehkan berjualan kembali, stok gas pun semoga bisa kembali normal. "Warga yang datang mau beli juga banyak yang bertanya katanya Presiden sudah mengizinkan tapi stoknya masih kosong," keluhnya.

Hal senada pun dialami Kusmawan, pemilik warung di Banjaran, Kabupaten Bandung yang sudah seminggu lebih tabung-tabung kosong diwarungnya belum bisa diisi. Dikatakannya biasanya dirinya dikirim oleh pangkalan gas 3 kilogram, namun sejak kelangkaan barang tersebut tak kunjung dikirim. "Mungkin selain barangnya yang kosong, juga ketika baru bongkar muat pun masyarakat sudah banyak yang menunggu dan antre di pangkalan," kata Kusmawan.

Dengan kondisi itulah pemilik warung kini jarang teralokasikan gas 3 kilogram karena masyarakat banyak yang langsung mengantre di pangkalan. Hal ini lantaran kebijakan yang sebelumnya direvisi presiden itu membuat masyarakat membeli ke pangkalan.

Baca Juga: Kelangkaan Gas 3 Kg, Seorang Warga Tangerang Protes Langsung kepada Bahlil Lahadalia: Logikanya Berjalan, Pak!

Diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjamin tidak akan ada lagi antrian pembelian gas LPG 3 kilogram pada esok hari Rabu, 5 Februari 2025.

Janji tersebut diungkapkan Bahlil usai Presiden Prabowo menegaskan membolehkan kembali penjualan gas bersubsidi tersebut ditingkat pengecer.

Bahlil mengungkapkan mulai hari ini Selasa, 4 Februari 2025 penjualan gas 3 kilogram bisa dilakukan di warung-warung sehingga tidak terjadi lagi antrean di pangkalan-pangkalan gas. Adapun harga yang dijual kepada masyarakat tidak boleh lebih dari Rp19 ribu di tingkat eceran atau sub-pangkalan.

"Sudah mulai hari ini (warung eceran menjadi sub-pangkalan). Dinaikan statusnya menjadi sub pangkalan dengan harga yang kita kontrol," terang Bahlil kepada wartawan di Tangerang, Selasa 4 Februari 2025.

Sebelumnya, kisruh langkanya gas LPG 3 kilogram selama beberapa hari hingga ada seorang warga yang meninggal seusai mengantre.

Hal ini membuat Presiden Prabowo mengintruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer agar bisa berjualan gas 3 kilogram lagi.

Baca Juga: Pengecer di Palmerah Jakbar Tak Dapat Distribusi Gas 3 Kg: Entah Lanjut atau Gulung Tikar

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad pada Selasa, 4 Februari 2025.

"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," terang Sufmi dikutip Poskota melalui postingan media sosial 'X' pada Selasa, 4 Februari 2025.

Selain itu Presiden pun berharap agar harga jual ke masyarakat tidak terlalu mahal dan bisa terjangkau. "Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal," tambahnya.

Tags:

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor