POSKOTA.CO.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjamin tidak akan ada lagi antrian pembelian gas LPG 3 kilogram pada esok hari Rabu, 5 Februari 2025.
Janji tersebut diungkapkan Bahlil usai Presiden Prabowo menegaskan membolehkan kembali penjualan gas bersubsidi tersebut ditingkat pengecer.
Bahlil mengungkapkan mulai hari ini Selasa, 4 Februari 2025 penjualan gas 3 kilogram bisa dilakukan di warung-warung sehingga tidak terjadi lagi antrean di pangkalan-pangkalan gas. Adapun harga yang dijual kepada masyarakat tidak boleh lebih dari Rp19 ribu di tingkat eceran atau sub-pangkalan.
"Sudah mulai hari ini (warung eceran menjadi sub-pangkalan). Dinaikan statusnya menjadi sub pangkalan dengan harga yang kita kontrol," terang Bahlil kepada wartawan di Tangerang, Selasa 4 Februari 2025.
Baca Juga: Gejolak Polemik Gas LPG 3 Kilogram, Akhirnya Presiden Prabowo Kembalikan Kebijakan di Tingkat Eceran
Sebelumnya, kisruh langkanya gas LPG 3 kilogram selama beberapa hari hingga ada seorang warga yang meninggal seusai mengantre.
Hal ini membuat Presiden Prabowo mengintruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer agar bisa berjualan gas 3 kilogram lagi.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad pada Selasa, 4 Februari 2025.
"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," terang Sufmi dikutip Poskota melalui postingan media sosial 'X' pada Selasa, 4 Februari 2025.
Selain itu Presiden pun berharap agar harga jual ke masyarakat tidak terlalu mahal dan bisa terjangkau. "Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, sejak dua hari lalu masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kilogram di warung-warung. Bahkan sampai ada korban meninggal dunia seusai mengantre gas LPG 3 kilogram.