Suasana di kawasan Green Garden, Jakarta Barat, dilanda banjir usai diguyur hujan deras, Rabu, 29 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

EKONOMI

Dampak Banjir Jakarta, Kerugian Ekonomi Capai Puluhan Miliar

Jumat 31 Jan 2025, 21:23 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO ID - Kerugian ekonomi akibat banjir di Jakarta dalam beberapa terakhir mencapai puluhan miliar rupiah. Apalagi bencana klasik tersebut datang bertepatan dengan libur panjang, termasuk perayaan tahun baru Imlek. Upaya mitigasi banjir di Jakarta dan sekitarnya perlu terus diperkuat untuk menekan kerugian tersebut.

"Kalau masalah jumlah kerugian ya kami saat ini memang masih belum bisa memprediksi tapi kalau kita angka miliaran itu pasti. Di angka puluhan miliar, mengingat banjir bersamaan hari libur panjang," ujar Waketum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, kepada Poskota, Jumat, 31 Januari 2025.

Menurut Sarman, bencana banjir di Jakarta sangat mengganggu aktivitas dan kelancaran perekonomian. Mulai dari perdagangan, mobilisasi masyarakat, dan transportasi atau logistik.

Sehingga hal itu akan mempengaruhi produktivitas perekonomian di Jakarta dan sekitarnya. Apalagi kawasan yang tergenang adalah jalan-jalan yang menuju ke pusat-pusat perdagangan atau pasar-pasar tradisional misalnya.

Baca Juga: Janji Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung, Sebut 5 Taman Mulai Buka 24 Jam

"Tentu yang tadinya masyarakat kita mau belanja itu akan membatalkan. Apalagi kalau kita lihat bahwa puncak-puncak banjir ini terjadi pada saat Imlek, kita tahu seperti Imlek kemarin itu di kawasan Kelapa Gading itu malah banjir besar," katanya.

Sambung Sarman, karena biasanya perayaan Imlek itu juga akan banyak dimanfaatkan masyarakat untuk makan di restoran bersama keluarga atau pun liburan.

Bahkan tidak banyak juga masyarakat yang menghabiskan libur panjang dengan melakukan pesta atau staycation di hotel. Namun dengan adanya banjir banyak masyarakat yang menunda kegiatan itu.

"Tentu itu akan mempengaruhi perekonomian. Karena masyarakat kita tidak leluasa bergerak menuju titik-titik apakah itu pekerjaan, apakah itu mau belanja, apakah itu mau ke pabrik, apakah itu mau ke mal, ke restoran, ke mana-mana itu akan terhambat," ucapnya.

Baca Juga: Segini Total Harta Kekayaan Raffi Ahmad yang Telah Dirilis oleh KPK, Capai Triliunan!

Kerugian besar pasti akan dialami oleh pengusaha-pengusaha di Jakarta. Karena modal utama Jakarta sebagai kota jasa adalah modal pergerakan manusia.

Sebab, semakin banyak orang bergerak maka terjadi peluang terjadi transaksi ekonomi. Lalu jika kalau pergerakan manusia terhambat dengan adanya banjir tentu transaksi tidak terjadi dalam hal ini.

"Mungkin restoran, kafe, hotel yang sudah mempersiapkan misalnya paket-paket Imlek dan ternyata pengunjung berkurang, itu juga akan sangat-sangat merugikan dan mengurangi produktivitas," ucap Sarman.

Sarman berharap kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno supaya melakukan upaya mitigasi agar tidak terjadi lagi kerugian akibat banjir di kemudian hari.

Termasuk langkah-langkah konkrit untuk terbesar dari bencana banjir yang kerap menyapa Jakarta setiap tahunnya. Kalaupun misalnya tidak bisa bebas dari banjir, setidaknya jangan sampai menekan produktivitas perekonomian di Jakarta.

"Atau mungkin kalau banjir bagaimana banjir itu bisa cepat reda atau cepat kering misalnya. Mungkin bisa mengadopsi teknologi-teknologi yang sudah dipakai di negara-negara lain misalnya," ujarnya.

Tags:
KadinKerugian ekonomiJakartabanjir

Ali Mansur

Reporter

Firman Wijaksana

Editor