JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Diah, 53 tahun, menangis sesenggukan usai mengambil ijazah anaknya yang terendam banjir di rumahnya kawasan Komplek KFT, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ibu dua anak ini langsung mengelurkan ijazah anak perempuannya itu dari dalam kantung hitam yang tampak sudah basah kuyup terendam banjir.
"Saya sudah taro di posisi aman, cuma karena mungkin airnya terlalu tinggi," kata Diah kepada wartawan di lokasi pengungsian Masjid An Nur, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat, 31 Januari 2025.
Banjir menggenangi rumahnya pada Selasa, 28 Januari 2025 malam, saat hujan ekstrem mengguyur.
Baca Juga: Banjir Rendam 6 RT di Jakarta Barat, Ratusan Jiwa Masih Mengungsi
Saat air mulai masuk ke rumahnya, wanita yang sehari-hari berjualan sandal ini bersama anak laki-lakinya langsung merapihkan sejumlah barang. Termasuk membereskan ijazah anaknya tersebut.
"Pas air masih sepinggang, ijazah anak saya yang cewek saya taro di atas, saya sangkutin di tembok, di tempat yang tinggi," katanya.
Namun ternyata, air yang yang menggenangi rumahnya itu sangat tinggi. Bahkan ia menyebut air mencapai seleher orang dewasa.
"Saya juga baru inget, terus barusan saya ambil ini, airnya masih sebetis tadi," ucap Diah sambil merapikan ijazah yang sudah basah kuyup.
Baca Juga: Cerita Pengungsi di Jakbar Usai Rumahnya Terendam Banjir: Barang Elektronik Habis Semua
Satu per satu surat berharga seperti izasah anaknya yang merupakan sarjana pendidikan di salah satu universitas di Semarang ini, tampak dibeberkan untuk dikeringkan.
