Menanggapi hal tersebut, Dedi langsung meminta agar anggaran itu bisa dipangkas. "Saya nanti mau ngajak ngomong Sekda, untuk dari Rp 909 ini berapa yang bisa dipangkas," tandasnya.
Menurutnya, sebagai gubernur terpilih dirinya harus memberikan contoh kepada para kepala dinas agar bisa ditiru juga oleh masyarakat.
Baca Juga: Aksi Pengemis Ini Dibongkar Dedi Mulyadi
"Harus ngasih contoh, dari gubernurnya dulu dong. Gak bisa saya neken dinas, saya gak ngasih contoh. Berapa yang bisa dipangkas, gubernur, sekda? Bisa gak dari 900 misalnya jadi 450 misalnya” tanyanya.
Tak hanya itu, pada pertemuan yang lebih besar, Dedi Mulyadi meminta agar persoalan infrastuktur dan pendidikan bisa selesai pada 2026 nanti.
Bahkan, dirinya juga mengaku akan memeriksa langsung isi-isi dari anggaran anggaran tersebut, karena Jawa Barat memiliki cita-cita besar.
“Pertama, seluruh kebutuhan infrastuktur jalan harus selesai provinsi dan kabupaten/kota dalam waktu dua tahun. 2025 dan 2026. 2027 kita pikir yang lain," tutur Dedi.
Kemudian, seluruh kebutuhan dasar pendidikan SD, SMP, SMA, harus sudah selesai di 2026. Ia juga meminta agar ruang kelas di seluruh sekolah sudah dilakukan sinkronisasi.
Hal ini harus segera dilakukan antara kepala dinas pendidikan provinsi dengan kabupaten/kota untuk menunjung proses belajar mengajar dengan baik.
"Jadi jangan sampai kayak di Sukabumi Pj Bupatinya melapor ada sekolah pakai tikar, malu. Ada yang gelantungan, ada yang turun ke sungai. Ini harus selesai," tandasnya.
Dia juga mengatakan bahwa dirinya tidak ingin para pejabat menikmati anggaran ratusan miliar, sementara ada siswa yang tak punya ruang kelas.