Daya Beli Masyarakat Rendah, Pedagang Pasar Badak Pandeglang Gulung Tikar

Rabu 22 Jan 2025, 14:37 WIB
Suasana pasar Badak Pandeglang nampak sepi, dan puluhan kios pedagang terlihat tutup. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

Suasana pasar Badak Pandeglang nampak sepi, dan puluhan kios pedagang terlihat tutup. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

"Ya memang online shop bisa jadi salah satu pesaing bagi kita yang berjualan di pasar. Karena pembeli tidak perlu datang ke pasar, pesan via online dan menunggu barang datang di rumah," ujarnya.

Baca Juga: Mal di Bekasi Berkembang Pesat, Tapi Daya Beli Masyarakat Menurun

Pedagang busana lainnya, Neng, mengungkapkan bahwa akibat sepinya pembeli, banyak pedagang di pasar ini yang terpaksa gulung tikar. Saat ini, banyak kios yang tutup karena tidak ada pembeli.

"Sementara kan beban kebutuhan tiap hari tetap harus kita penuhi, seperti bayar biaya harian, sewa kios serta kebutuhan lainnya. Sementara penghasilan dari penjualan kita kebanyak nol tiap harinya," tuturnya.

Ia pun tetap membuka toko busana setiap hari, berharap masih ada rezeki. Selain itu, jika tidak buka toko, ia hanya bisa diam di rumah tanpa ada aktivitas.

"Ya meski kondisi pasar sepi, saya tetap buka toko. Mudah-mudahan aja ada rizki," harapnya.

Neng mengungkapkan bahwa jika dibandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, saat ini kondisinya jauh tidak seimbang, dengan pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan.

Baca Juga: Pedagang di Bekasi Mengeluh Penjualan Kian Lesu, Daya Beli Masyarakat Menurun

"Beban sewa kios per tahun saja Rp 2 juta, ditambah pengeluaran perhari, meski hanya Rp 6 ribu rupiah tapi harus kita bayar kan. Sementara kadang-kadang pendapatan kita nol, jadi gak sebanding," tambahnya.

"Saat ini saja untuk sewa kios saya sudah nunggak tiga tahun. Karena itu tadi, daya beli masyarakat sekarang menurun drastis sehingga omzet kita juga menurun," sambungnya.

Berita Terkait
News Update