PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Seorang honorer tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, Rizal Faturohman, merasa heran atas hasil seleksi PPPK.
Pasalnya, Rizal Faturohman telah dinyatakan lulus dalam seleksi PPPK tahap pertama tahun 2024, namun setelah seminggu kemudian, nama Rizal Faturohman dicoret dan diganti dengan nama honorer lain.
Pada pengumuman hasil seleksi kompetensi PPPK dikeluarkan pada tanggal 31 Desember 2024 lalu, nama Rizal Faturohman masuk peringkat ke 4.
Namun, setelah seminggu kemudian, muncul pemberitahuan dalam akun pribadi Rizal Faturohman, bahwa hasil perankingan seleksi menyatakan dirinya belum mendapatkan kuota formasi.
Rizal Faturohman menjelaskan, per tanggal 31 Desember 2024 dia telah dinyatakan lulus seleksi kompetensi PPPK.
Baca Juga: Ribuan Honorer Geruduk Pendopo Bupati Serang, Tuntut Pengangkatan PPPK Penuh Waktu
Kemudian, dirinya mengisi daftar riwayat hidup untuk kelengkapan berkas setelah lulus seleksi.
Kemudian lanjut dia, selang beberapa hari kemudian, sistem aplikasi dalam akun tiba-tiba eror, semua kembali seperti semula.
"Saat itu, saya juga bertanya-tanya kenapa ini akun bisa kembali seperti awal. Tidak ada hasil pengumuman seleksi, jadi dalam akun saya itu kembali ke nol lagi," ungkap Rizal saat ditemui di gedung DPRD Pandeglang, Rabu 15 Januari 2025.
Kemudian lanjut dia, pada Senin 6 Januari 2025 pagi hari, dirinya dipanggil oleh pihak BKPSDM Pandeglang, dan yang dipanggil ke BKPSDM itu ada 4 orang termasuk dirinya sendiri yang lulus di Formasi Rawat Jalan.
"Pada saat itu, pihak BKPSDM menyampaikan kepada saya bahwa ada salah satu orang dari nakes, yang menyanggah karena nilai sertifikasi afirmasi tidak terceklis katanya waktu itu. Karena kata pihak BKPSDM orang yang menyanggah itu datang langsung ke BKN," katanya.
Ssetelah dari BKPSSM dirinya pulang ke rumah, kemudian pada hari itu (Senin-red) tiba-tiba akun dirinya berubah dan muncul lagi pengumuman yang menyatakan dirinya belum mendapatkan kuota.
"Tapi setelah saya cek pada hasil pengumuman awal, nama saya masih tercantum dalam akun pada Hari Senin 6 Januari 2025 sore hari Waktu itu," ujarnya.
"Masih pada hari itu juga sekitar pukul 22:00 WIB, ada pemberitahuan lagi melalui akun saya, jika saya dinyatakan tidak lulus posisi saya menjadi yang ke 5. Namun ada nama orang lain atas nama Wahid yang mengantikan posisi urutan kelulusan saya," sambungnya.
Tadinya lanjut dia, peserta atas nama Wahid tersebut pada urutan ke 7, namun setelah itu menjadi posisi kedua yang katanya ada penambahan nilai afirmasi. Sementara nama dirinya, yakni Rizal Faturohman, menjadi urutan ke 5 dan tidak lulus.
"Saya juga heran kok bisa seperti ini, jika berbicara soal penyanggahan. Tapi dalam aturan sekarang tidak ada masa sanggah," jelasnya.
DPRD Panggil BKPSDM Pandeglang
Di tempat yang sama, anggota DPRD Pandeglang dari Komisi I, E Supriadi mengaku, pihaknya akan membantu memperjuangkan keluhan honorer yang sudah dinyatakan lulus tapi dihapus lagi oleh BKPSDM Pandeglang.
Pihaknya juga berencana akan memanggil pihak BKPSDM Pandeglang, untuk mempertanyakan alasan kenapa peserta PPPK yang sudah lulus tapi dibatalkan lagi.
"Saya akan bantu memperjuangkan keluhan honorer ini. Apalagi yang sudah lulus seleksi PPPK tapi dikemudian hari dibatalkan lagi," tutur Supriadi.
Politisi PPP tersebut juga perlu mempertanyakan masalah ini sejelas-jelasnya, kenapa peserta yang sudah dinyatakan lulus seleksi tapi dibatalkan kembali dan diganti dengan nama peserta lain.
"Khawatir ini ada permainan, makanya harus diluruskan masalahnya dimana. Untuk itu saya juga akan koordinasi dengan BKPSDM dan bila perlu kami akan panggil pihak BKPSDM nya," tandasnya.