Memasuki bulan Januari biasanya datang hujan setiap hari. Ada yang bilang sesuai nama bulannya, Januari alias hujannya sehari-hari.
Meski tiap hari hujan, misalnya, tetapi diprediksi curah hujan lebih rendah dibandingkan dengan bulan lalu.
“Nggak apa – apa hujan tiap hari, yang penting tidak kekurangan makanan,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Kalau stok makanan , utamanya beras tak perlu khawatir. Pemerintah sudah menjamin lebih dari cukup jelang puasa dan lebaran. Bahkan, untuk sepanjang tahun 2025,” kata mas Bro.
“Syukurlah, berarti tidak perlu lagi impor beras dari negara lain,” kata Yudi.
“ Kalau impor beras memang tidak lagi. Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada jajaran menterinya untuk tidak lagi mengimpor beras,” kata Heri.
“Bukan hanya menyetop impor beras, juga komoditas pangan lainnya seperti jagung, gula konsumsi dan garam. Ini dalam upaya menuju swasembada pangan,” kata mas Bro.
“Dengan larangan impor beras, artinya stok beras kita dalam negeri aman sepanjang tahun ya, mungkin berlebih,” kata Heri.
“Mestinya begitu, karena segala kebijakan tentunya sudah dipertimbangkan secara matang sebelumnya. Berani stop impor karena cadangan beras dalam negeri lebih dari cukup,” kata mas Bro.
“Iya apalagi Maret dan April, musim panen, stok bertambah lagi,” kata Heri.
“Tetapi ada yang mengatakan sebagian beras cadangan kita berasal dari beras impor tahun sebelumnya yang belum digunakan,” celatuk Yudi.
“Ya, bisa saja, stok cadangan berasal dari beras lokal produk dalam negeri dan sebagian lainnya sisa impor,” jelas mas Bro.
“Yang penting judulnya stok melimpah hingga tidak impor lagi,” kata Heri.
“Semoga produksi beras lokal terus meningkat sehingga mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri,” kata Yudi.
“Iya itu harapan kita bersama, jumlah penduduk terus meningkat, yang makan nasi terus bertambah. Saat sekarang konsumsi beras sekitar 31,037 juta ton per tahun.Tahun depan, tambah lagi,” urai mas Bro.
“Berarti target produksi beras tiap tahun meningkat di atas kebutuhan ya,” ujar Heri.
“Kita harus tetap optimis swasembada pangan akan terwujud.Sekali melangkah janganlah surut. Sekali stop impor beras, selamanya stop.,” kata mas Bro.
“Sangat setuju Bro. Jangan seperti teman kita yang satu ini, baru memulai, sudah mengakhiri,” ujar Yudi.
“Nggak usah nyindir teman, “ jawab Heri menimpali. (Joko Lestari).