POSKOTA.CO.ID - Link cek bansos palsu yang beredar di media sosial Telegram, Facebook dan lainnya kini semakin marak beredar.
Hal itu berhubungan dengan pencairan bansos pemerintah yang semakin gencar dilakukan pada akhir tahun 2024.
Namun, hal tersebut justru dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk melancarkan aksinya. Salah satu yang sering banyak ditemui saat ini adalah beredarnya link cek bansos tidak resmi di media sosial.
Facebook dan Telegram menjadi tempat yang paling banyak ditemukan link cek bansos palsu.
Bagaimana Link Cek Bansos Palsu Bekerja?
Berdasarkan penelusuran tim Poskota, pelaku mengirimkan link cek bansos di grup Facebook atau chat Telegram dengan nomor baru maupun nomor yang ada di kontak.
Setelah ditanya pada pengirim link, dia mengaku sudah tidak aktif lagi memakai Telegram dan tidak pernah mengirim link apapun, tentunya mereka sudah menyadap akun pengirim link.
Link tersebut merupakan link phishing yang digunakan untuk mengambil data hingga mengambil alih akun media sosial korban.
Saat tim Poskota mencoba mengklik salah satu link cek bansos tersebut, link meminta informasi mulai dari nama lengkap, nomor induk kependudukan (NIK), nomor HP dan informasi sensitif lainnya.
Anehnya, halaman selanjutnya tetap muncul meskipun data yang dimasukkan asal-asalan.
Setelah data pribadi dikirim, muncul halaman untuk memasukkan kode OTP yang diterima melalui SMS.
Seperti yang sudah kita ketahui kode OTP merupakan kode rahasia yang diminta suatu aplikasi untuk memverifikasi identitas pengguna saat hendak mengakses akun atau kegiatan digital lainnya.
Sementara link cek bansos asli tidak pernah meminta kode OTP apapun saat melakukan pemeriksaan status penerima bansos.
Melihat dari modusnya, penjahat siber berusaha mendapatkan data pribadi masyarakat dan mengambil alih akun karena menyertakan nomor hp dan kode OTP.
Maka dari itu, sangat penting untuk tidak memberikan kode OTP ke sembarang tempat, apalagi jika pembaca meragukan keresmiannya.
Ciri Link Cek Bansos Palsu
Link cek bansos yang palsu biasanya mempunyai alamat yang tidak jelas, berupa rangkaian huruf acak.
Caption atau kalimat pada link cenderung tidak profesional dan menyertakan nominal yang tidak lazim hingga puluhan juta.
Terdapat peringatan keamanan saat mengakses link, yang menunjukan bahwa link tidak terenksipsi dan berbahaya bagi keamanan data.
Link meminta informasi pribadi yang berlebihan dan beberapa ada yang meminta kode OTP.
Dengan mengenali modus pencurian data melalui cek bansos palsu terbaru, masyarakat diharapkan lebih mawas diri dari kejahatan siber yang mengintai.
Selalu perhatikan link yang Anda akses, situs cek bansos resmi hanya di cekbansos.kemensos.go.id.
Jika mendapati link yang berbeda dengan ciri diatas, maka akan lebih bijak jika Anda meninggalkan link tersebut untuk menjaga keamanan data pribadi dan privasi Anda. Semoga informasi ini bermanfaat!
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.