‘Pig Butchering’ Aksi Penipuan dan Pencurian Data Pribadi yang Harus Diwaspadai oleh Pengguna Internet

Sabtu 23 Nov 2024, 16:13 WIB
Ilustrasi penipuan dan pencurian data pribadi di internet dengan skema pig butchering. (Meta)

Ilustrasi penipuan dan pencurian data pribadi di internet dengan skema pig butchering. (Meta)

POSKOTA.CO.ID - Setiap hari banyak pelaku kejahatan siber yang menargetkan orang-orang di internet secara global untuk menipu dan mencuri data pribadi. Aksi tersebut dikenal dengan istilah skema Pig Butchering atau penyembelihan babi.

Aksi ini dilakukan melalui pesan teks, aplikasi kencan, media sosial dan email. Para pelaku mencoba menipu targetnya untuk melakukan investasi, pencurian data pribadi dan aktivitas kejahatan lainnya.

Di Indonesia praktik investasi bodong ini pernah terjadi sebutlah platform FEC, Jombingo dan lainnya yang telah merugikan banyak masyakat hingga akhirnya ditindak serta dibekukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2023 lalu.

Selain itu, peristiwa penipuan lainnya yang sempat geger di pertengahan tahun 2024 yaitu Smart Wallet, di mana korban diminta berinvestasi pada koin kripto dan diberikan janji dapat menarik kembali keseluruhan uangnya jika terus menambah nilai investasinya. Pada akhirnya situs web tersebut dibekukan oleh OJK dan aktivitas rekeningnya diblokir.

Rata-rata aksi penipuan yang terjadi ini dimulai dari media sosial, kemudian berpindah ke website atau aplikasi, dan mulai menyetorkan sejumlah uang, serupa dengan skema Pig Butchering.

Apa Itu Pig Butchering?

Berdasarkan laporan dari Meta, aksi penipuan ini mengerikan sekaligus canggih karena membangun hubungan personal dengan target secara online. Hal itu dilakukan untuk memanipulasi korban agar menyetor sejumlah uang.

Seringkali aksi penipuan ini menggunakan mata uang kripto atau mata uang fiat dengan iming-iming investasi dan sejenisnya, hingga pada akhirnya korban kehilangan seluruh uangnya.

Siapa Dibalik Aksi Pig Butchering?

Meta menjelaskan jika kelompok penipuan ini muncul saat pandemi covid-19 di kawasan Asia Pasifik.

Dalam laporannya, terdeteksi jika pusat penipuan skema Pig Butchering ini ada di Asia Tenggara dan mulai bermunculan di negara seperti Laos, Myanmar serta Uni Emirat Arab.

“Pada akhir tahun 2023 64 miliar USD dicuri di seluruh dunia, dan diperkirakan 300.000 orang dipaksa melakukan penipuan terhadap orang lain di seluruh dunia,” keterangan dari Meta.

Bagaimana Aksi Penipuan Ini Berjalan?

Aksi penipuan ini merambah banyak sektor, mulai dari penipuan mata uang kripto, perjudian, pinjaman dan investasi hingga penipuan dengan menyamar sebagai entitas pemerintah atau instansi lainnya.

News Update