POSKOTA.CO.ID - Para petugas penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Lebak, Banten harus memikul logistik ke 16 tempat pemungutan suara (TPS) di suku Baduy.
Distribusi logistik Pilkada harus dipikul dan menempuh waktu perjalanan selama 1,5 jam lebih dari Kantor Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar menuju 16 TPS tersebut karena akses jalan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Bukan hanya karena akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan, namun memang kendaraan tidak diperkenankan masuk ke kawasan adat suku Baduy tersebut.
"Iya harus dipikul itu mah. Motor gak bisa masuk, karena memang tidak boleh sesuai aturan adat Baduy. Namun jarak tempuh kurang tahu, tapi kemarin kita jalan itu kira-kira sekitar 1,5 (jam) lebih," ungkap Ade Jurkoni, Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak, Selasa, 26 November 2024.
Pendistribusian logistik ke TPS di wilayah Baduy telah rampung dilakukan pada Minggu, 24 November 2024. Selama pendistribusian, petugas dikawal langsung oleh KPU RI, petugas kepolisian, Panwascam Leuwidamar, dan dipandu oleh warga Baduy.
"Akses ke Baduy itu kan ada yang bisa dilewati melalui Terminal Ciboleger, ada yang juga lewat Cirinten. Jadi mereka itu aksesnya berbeda-beda. Kebanyakan sih akses dari arah Terminal Ciboleger, nah dari situ harus jalan kaki," katanya.
Ade menjelaskan, kendala petugas selama melakukan pendistribusian logistik di Baduy hanya soal jarak yang harus ditempuh. Di luar itu, KPU Lebak tidak menerima laporan apapun.
"Alhamdulillah tidak hujan. Kita juga tidak menerima laporan apa-apa. Logistik juga aman sampai tujuan," ujarnya.
Namun memang, lanjut dia, TPS di kawasan suku Baduy tersebut sulit dijangkau jaringan internet.
"Jaringan internet di sana (Baduy) sulit, 15 TPS blank spot. Ya mudah-mudahan selama proses pemungutan dan penghitungan suara tetap lancar dan aman," tandasnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.