POSKOTA.CO.ID - Nama Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) kini semakin mencuat, usai jadi tersangka kasus dugaan korupsi impor gula.
Kasus korupsi terkait impor gula ini terjadi ketika Tom Lembong menjabat sebagai Mendag pada 2015-2016.
"Saudara TTL memberikan izin persetujuan impor gula kristal mentah 105 ribu ton kepada PT AP," kata Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2024.
Impor tersebut dilakukan saat Indonesia surplus gula, yang kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih.
Qohar juga menjelaskan bahwa impor gula kristal putih ini seharusnya dilakukan oleh BUMN.
Namun Tom Lembong mengizinkan PT AP untuk mengimpor gula kristal mentah, tanpa melalui rapat koordinasi instansi terkait dan tanpa rekomendasi Kementerian Perindustrian.
Nama Tom Lembong sempat mencuat saat kampanye pemilihan presiden pada 2023-2024 lalu. Pasalnya, ia sempat menjadi anak buah mantan presiden Joko Widodo.
Hingga pada saat kampanye, ia berubah haluan menjadi Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Berikut sepak terjang dan rekam jejak Tom Lembong di dunia politik.
Kejaksaan Agung telah menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementrian Perdagangan pada 2015-2016.
Lahir pada 4 Maret 1971, pria keturunan Manado ini dibesarkan di Jerman pada usia 3 sampai 10 tahun.
Ia mengemban Pendidikan sekolah dasar (SD) dan SMP ditempuh di Regina Pacis, Palmerah, Jakarta. Lulus SMA, Tom Lembong kembali ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Tom Lembong berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi di Harvard University pada 1994.
Pada saat itu, Tom Lembong berhasil meraih gelar bachelor of arts (A.B) di bidang arsitektur dan tata kota.
Tom Lembong pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada masa Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Ia dilantik sebagai Mendag pada 12 Agustus 2015 lalu, di istana negara, Jakarta. Saat itu, Tom menggantikan posisi Rachmat Gobel sebagai Mendag hinba 27 Juli 2016.
Jokowi juga mengangkat Tom Lembong sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga 23 Oktober 2018.
Usai reshuffle kabinet, Tom mendirikan Consilience Policy Institute yang beroperasi di Singapura.
Lembaga tersebut merupakan wadah pemikir, yang mengadvokasi kebijKan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.
Saat Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta pada Agustus 2021 lalu, Ia mengangkat Tom Lembong sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol.
Para ekonom kerap kali menggambarkan Tom Lembong sebagai ekonom terkemuka. Ia seringkali disebut “otak yang paling cemerlang di Indonesia” (the best mind in the country).
Tak hanya itu saja, Tom merupakan sosok di balik layar yang menulis beberapa pidato Presiden Jokowi yang paling ikonik.
Dapatkan update berita terbaru dan breaking news setiap hari dari Poskota. Ikuti saluran WhatsApp Poskota serta Google News Poskota.