ADVERTISEMENT

Luhut Binsar Pandjaitan Angkat Bicara Soal Tom Lembong Beri Catatan ke Presiden Jokowi

Kamis, 25 Januari 2024 16:08 WIB

Share
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA , POSKOTA.CO.ID –  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan peringatan kepada Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong atau Tom Lembong atas pernyataannya yang disampaikan belakangan ini.

Khususnya berkaitan dengan anjloknya harga nikel dunia yang dinilai akibat dari suplai Indonesia melalui hilirisasi yang ugal-ugalan.

Melalui sebuah video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, Rabu (24/1/2024) malam,  Luhut menanggapi sejumlah isu yang disampaikan oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Thomas atau Tom Lembong.  

Dalam video berdurasi 8 menit 23 detik tersebut, Menko Luhut menjawab sejumlah pernyataan Cak Imin dan Tom Lembong, mulai dari hilirisasi atau penghiliran nikel hingga peran Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).  

Salah satu poin yang disoroti Luhut adalah klaim Tom Lembong bahwa dirinya sering memberikan catatan untuk Presiden Jokowi saat menjabat sebagai salah satu menteri dalam kabinet. 

Luhut menegaskan, bahwa hampir seluruh jajaran di kabinet melakukan hal yang sama. Bahkan, jelas dia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi menteri yang paling sering memberikan catatan kepada presiden, khususnya dalam setiap pertemuan bilateral. 

“Anda (Tom Lembong) jangan geer (gede rasa/terlalu percaya diri) juga. Bilang kasih note kepada ayahnya mas Gibran. Emang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada presiden itu adalah Menlu, Ibu Retno. Karena setiap bilateral beliau yang berikan itu,” ungkapnya.

Di samping itu, kata Luhut, tidak hanya Presiden Jokowi yang menerima catatan dari menterinya. Semua kepala negara, jelasnya, mendapatkan catatan dari para menteri yang duduk di belakangnnya dalam setiap pertemuan bilateral. 

“Apakah karena hebat Anda melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai menteri perdagangan pada saat itu, sebagai kepala BKPM.” 

Luhut menyinggung capaian Tom Lembong selama berada dalam kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. Apalagi, Luhut mengatakan bahwa Tom Lembong keluar dari kabinet dengan meninggalkan pekerjaan rumah, yang program Online Single Submission (OSS). Program OSS ini, tegas Luhut, baru rampung setelah Tom Lembong tidak lagi menjabat sebagai Kepala BKPM. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT