Ribuan orang pro-Palestina di seluruh penjuru dunia turun ke jalan dan memperingati 1 tahun aksi 'genosida' Israel di Gaza. (X/@PeoplesForumNYC)

Internasional

Tandai Satu Tahun Agresi Israel di Gaza, Unjuk Rasa Pro-Palestina Menggema di Seluruh Dunia

Senin 07 Okt 2024, 12:40 WIB

POSKOTA.CO.ID – Puluhan ribu orang turun ke jalan di seluruh dunia saat agresi Israel yang menghancurkan Gaza telah dilakukan selama satu tahun.

Banyak orang yang turun di kota-kota besar di seluruh dunia untuk mengutuk operasi militer Israel di Gaza, dan menyebutnya sebagai aksi genosida.

Melansir Al Jazeera, di Jakarta ibu kota Indonesia, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar kedutaan besar Amerika Serikat.

Mereka menuntut agar Amerika sebagai pemasok militer utama dan sekutu Israel, berhenti mengirim senjata ke Israel.

“Kami memohon hati semua pemimpin dunia untuk bangkit dan bergerak serta membebaskan mereka (Palestina) dari penindasan yang dilakukan oleh Israel,” kata seorang demonstran kepada Al Jazeera.

“Ini bukan lagi masalah agama tetapi benar-benar masalah kemanusiaan – tidak hanya bagi umat Muslim tetapi semua yang mengaku Muslim,” kata pengunjuk rasa lain sambil menggendong dan membawa bendera Palestina.

Di Filipina, puluhan aktivis sayap kiri berunjuk rasa di dekat kedutaan AS di Manila, di mana polisi mencegah mereka mendekati kompleks tepi pantai.

Di Cape Town di Afrika Selatan, ratusan orang berjalan ke parlemen, meneriakkan: "Israel adalah negara rasis!" dan "Kami semua orang Palestina!".

Di Caracas, ratusan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di luar markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB untuk Venezuela, sambil membawa bendera Palestina berukuran raksasa. 

Mereka menyampaikan petisi kepada PBB yang menyerukan untuk segera diakhirinya genosida terhadap warga Palestina.

Agresi militer Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, saat Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel, menewaskan 1.139 orang dan menawan lebih dari 200 orang, menurut otoritas Israel.

Serangan militer Israel berikutnya ke Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Perang di daerah kantong yang terkepung itu telah mengungsikan hampir seluruh dari 2,3 juta penduduknya, yang telah menjadi sasaran kelaparan dan penyakit yang meluas.

Hal inilah yang menyebabkan tuduhan genosida terhadap Israel oleh beberapa negara di International Criminal Court (ICC), atau Mahkamah Kriminal Internasional.

Polisi Serang Pengunjuk Rasa di Roma

Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa di ibu kota Italia, Roma, saat demonstrasi mereka berubah menjadi kekerasan.

Padahal, ribuan orang berdemonstrasi dengan damai pada Sabtu 5 Oktober 2024 sore waktu setempat, sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina, Bebaskan Lebanon!".

Mereka melambaikan bendera Palestina dan memegang spanduk yang menyerukan penghentian segera konflik tersebut.

Unjuk rasa itu berlangsung tenang hingga sekelompok kecil mencoba mendorong ke arah pusat kota, meskipun ada larangan dari otoritas setempat yang menolaknya dengan alasan masalah keamanan.

Beberapa pengunjuk rasa, berpakaian hitam dan dengan wajah tertutup, melemparkan batu, botol, dan bom kertas ke arah polisi, yang ditanggapi dengan gas air mata dan meriam air.

Setidaknya 30 petugas penegak hukum dan tiga demonstran terluka dalam bentrokan tersebut, media lokal melaporkan.

Sebut Pemerintah Hanya Basa-basi

Sekitar 40.000 demonstran pro-Palestina berbaris melalui pusat kota London pada Sabtu kemarin, yang membuatnya sebagai salah satu aksi demonstrasi terbesar dalam setahun.

"Sayangnya, terlepas dari semua niat baik kami, pemerintah Israel tidak memperhatikan, dan mereka terus melanjutkan kekejaman mereka di Gaza, sekarang juga di Lebanon dan Yaman, dan mungkin juga di Iran," Agnes Kory, seorang pengunjuk rasa di London, kepada Reuters.

"Dan pemerintah kami, pemerintah Inggris kami, sayangnya hanya sekadar basa-basi dan terus memasok senjata ke Israel," tambahnya.

Di Dublin, beberapa ratus orang turun ke jalan, melambaikan bendera Palestina dan meneriakkan: "Gencatan senjata sekarang!"

Di Prancis, ribuan orang berbaris di Paris, Lyon, Toulouse, Bordeaux, dan Strasbourg untuk menyatakan solidaritas dengan Palestina.

Orang-orang mengambil bagian dalam unjuk rasa yang diselenggarakan oleh asosiasi France Palestine Solidarite (AFPS) untuk mendukung rakyat Palestina, di Paris, pada 5 Oktober 2024.

Pengunjuk rasa Lebanon-Prancis Houssam Houssein mengatakan bahwa ia khawatir akan terjadinya perang regional, karena ada ketegangan dengan Iran saat ini, dan mungkin dengan Irak dan Yaman.

"Kita benar-benar perlu menghentikan perang karena sekarang sudah tidak tertahankan lagi," tambah demonstran tersebut.

Para demonstran menyatakan frustrasi karena agresi militer telah berlangsung selama lebih dari setahun dan masyarakat internasional sama sekali tidak melakukan apa pun.

"Mereka merasa bahwa Prancis tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi warga sipil dan orang-orang yang benar-benar menderita," katanya.

Sekitar 5.000 orang bergabung dalam protes pro-Palestina di Madrid, membawa plakat bertuliskan pesan seperti "Boikot Israel!"

Di Washington, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa berdemonstrasi di luar Gedung Putih pada Sabtu, menuntut AS berhenti menyediakan senjata dan bantuan kepada Israel.

Bahkan, seorang pria mencoba membakar dirinya sendiri dalam protes tersebut dan membakar lengan kirinya sebelum orang-orang yang lewat dan polisi memadamkan api, kata kantor berita AFP.

Di kota Hamburg, Jerman Utara, sekitar 950 orang menggelar demonstrasi damai dengan banyak orang mengibarkan bendera Palestina dan Lebanon.

Demonstrasi pro-Palestina di kota Basel, Swiss, menarik beberapa ribu orang. Selain itu, ratusan demonstran pro-Palestina juga berbaris di kedutaan Israel di Athena, yang dijaga ketat oleh polisi.

Lebih banyak demonstrasi dan acara peringatan dengan menyalakan lilin direncanakan pada 6 Oktober 2024 Minggu di kota-kota di seluruh Eropa, Afrika, Asia, Australia, dan Amerika.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
satu tahun agresi israel di gazaunjuk rasa pro-palestinaagresi militer israelAksi genosida

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor