Iran Siap Serang Israel, 3 Negara Eropa Ini Pasang Badan

Selasa 13 Agu 2024, 00:18 WIB
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aqsa Working Group (AWG) saat melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024). Dalam aksinya mereka memperingati Nakba ke-76 tragedi kekejaman genosida zionis Israel terhadap rakyat Palestina hingga menyebabkan trauma yang mendalam dan berkepanjangan serta sebagai bentuk dukungan dalam melawan segala bentuk kejahatan.Poskota/Ahmad Tri Hawaari 

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aqsa Working Group (AWG) saat melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024). Dalam aksinya mereka memperingati Nakba ke-76 tragedi kekejaman genosida zionis Israel terhadap rakyat Palestina hingga menyebabkan trauma yang mendalam dan berkepanjangan serta sebagai bentuk dukungan dalam melawan segala bentuk kejahatan.Poskota/Ahmad Tri Hawaari 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris pasang badan atas ancaman serangan Iran kepada Israel. 

Ketiga negara sekutu Israel itu mengeluarkan peringatan tegas kepada Iran dan pendukungnya, untuk menghindari serangan balasan terhadap negeri yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu.

Sebagaimana diketahui, Iran berenca menggelar serangan balasan, menyusul pembunuhan terhadap anggota senior Hamas dan Hizbullah baru-baru ini. 

Mengutip Aljazeera, para pemimpin ketiga negara tersebut, yaitu Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dalam pernyataan bersama yang dirilis pada hari Senin 13 Agustus 2024, menyerukan de-eskalasi dan stabilitas regional di Timur Tengah, serta mendesak tercapainya gencatan senjata.

Peningkatan kekhawatiran global bahwa konflik di Gaza dapat meluas menjadi perang regional yang lebih luas semakin memuncak setelah pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, bulan lalu di Teheran, dan Fuad Shukr, seorang komandan tinggi Hizbullah Lebanon, di Beirut. 

Rezim Israel diduga berada di balik kedua pembunuhan tersebut, dan para analis menyatakan bahwa tindakan ini bisa mengancam prospek kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza.

"Kami menyerukan kepada Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional dan membahayakan kesempatan untuk menyepakati gencatan senjata dan pembebasan sandera," demikian bunyi pernyataan Eropa yang didukung oleh ketiga pemimpin tersebut. 

Pernyataan ini juga mendukung upaya terbaru dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir dalam menengahi perjanjian gencatan senjata guna mengakhiri konflik yang terus berlarut-larut.

Meskipun Iran dan Hizbullah menegaskan bahwa mereka tidak menginginkan perang habis-habisan, mereka tetap menyatakan kesiapan untuk menghadapi situasi jika perang tersebut meletus. 

Namun, di tengah seruan untuk menahan diri, kedua belah pihak terus mengeluarkan ancaman, sementara Israel terus melancarkan serangan udara di Gaza. Sementara itu, ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon tetap tinggi, dengan terjadinya bentrokan berskala kecil.

Pernyataan dari Eropa juga menekankan bahwa "pertempuran harus segera dihentikan, dan semua sandera yang masih ditahan Hamas harus dibebaskan." 

Berita Terkait
News Update