JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengaku berduka atas meninggalnya Pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Duka tersebut ia sampaikan melalui panggilan telepon yang diunggah di media sosial pribadinya.
Ia juga mengutuk sekeras-kerasnya apa yang telah dilakukan oleh Zionis Israel di Gaza, Palestina.
“Innaillahi wainnailaihi roji’un, seluruh kabinet terkejut dengan kegilaan rejim Zionis Israel. Saya mengerti Ismail Haniyeh adalah seorang mujahid dan sahabat yang akrab,” ucap Anwar dalam panggilan teleponnya yang dikutip dari akun X pribadinya pada Rabu, 31 Juli 2024.
Perdana Menteri Malaysia itu juga menuliskan bahwa pembunuhan Pemimpin Biro Politik Hamas ini bertujuan untuk menggagalkan perundingan yang sedang berlangsung untuk mengakhiri kekejaman Zionis Israel di Gaza.
Lebih lanjut, Anwar menyebutkan mereka yang tidak memiliki sifat kemanusiaan yang tidak menyadari perlunya meningkatkan tekanan terhadap rezim biadab Zionis Israel untuk menghentikan pembantaian yang terjadi di Palestina.
“Rakyat Palestina telah dihadapkan dengan malapetaka dan penderitaan selama berdekade lamanya. Saya amat bimbang tentang nasib mereka dengan adanya pembunuhan saudara Ismail,” tulis Anwar.
“Mereka yang telah mengkritik saya saat bertemu dengan saudara Ismail sebelum ini, telah gagal menghargai keinginan mendalam untuk Timur Tengah yang aman dan pembentukan sebuah negara Palestina yang tegak dengan marwah dan kebebasan,” sambungnya.
“Saya berduka atas kehilangan seorang sahabat yang akrab dan tokoh pejuang sejati rakyat Palestina,” pungkasnya.
Ismail Haniyeh Terbunuh di Iran
Ismail Haniyeh tewas setelah serangan yang terjadi di Ibu Kota Iran, Teheran pada Rabu, 31 Juli 2024 pagi hari.
Berdasarkan laporan Al Jazeera disebutkan Haniyeh beserta salah satu pengawalnya tewas di tempat mereka menginap.
Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa, 30 Juli 2024.