POSKOTA.CO.ID - Harga bitcoin (BTC) per Rabu pagi, 2 Oktober 2024 ini senilai Rp939 juta, dengan penurunan 3,1 persen dalam 24 jam terakhir.
Namun volume transaksi perdagangan meningkat 42 persen dalam waktu yang sama, menjadi Rp766 triliun, berdasarkan data terbaru Coinmarketcap.
Dalam beberapa tahun terakhir, volatilitas harga Bitcoin memang memicu perdebatan sengit antara pendukung dan penentang. Namun analisis terbaru yang diterbitkan oleh Standard Chartered, salah satu bank investasi global terkemuka, telah memperkuat perkiraan bullish untuk masa depan Bitcoin.
Bank tersebut punya skenario yang sangat positif untuk harga Bitcoin dan menekankan akan datangnya fase baru pertumbuhan yang eksponensial dalam beberapa bulan mendatang.
Menurut analis bank, Bitcoin dapat mencapai titik tertinggi historis baru, berkat kombinasi faktor teknis, ekonomi, dan struktural.
Faktor Utama Kenaikan Bitcoin
Salah satu faktor utama mengapa Standard Chartered seyakin itu, karena meningkatnya adopsi Bitcoin oleh kalangan lembaga atau institusi.
Perusahaan keuangan besar dan korporasi multinasional telah mulai mengakumulasi Bitcoin dalam neraca mereka, dan mengenalinya sebagai penyimpan nilai yang valid dan lindung nilai terhadap inflasi.
Lebih jauh lagi, minat baru-baru ini terhadap ETF Bitcoin spot yang disetujui di beberapa yurisdiksi telah membuka jalan bagi partisipasi yang lebih besar dari investor tradisional, yang memberikan dorongan signifikan terhadap permintaan Bitcoin.
Pandangan bullish Standard Chartered juga didukung oleh peningkatan regulasi di banyak bagian dunia, yang telah membuat adopsi Bitcoin lebih aman bagi investor institusional.
Secara paralel, Bitcoin semakin banyak digunakan sebagai instrumen pembayaran. Perusahaan teknologi besar dan raksasa ritel mengadopsi BTC sebagai alat tukar, yang meningkatkan utilitas ekonominya.
Peningkatan penggunaan Lightning Network, solusi lapis kedua untuk meningkatkan skalabilitas Bitcoin, telah membuat pembayaran BTC lebih cepat dan murah, sehingga lebih menarik untuk transaksi harian.
Bitcoin sebagai Penyimpan Nilai
Salah satu faktor utama yang membenarkan optimisme Standard Chartered adalah meningkatnya persepsi Bitcoin sebagai cadangan nilai.
Dalam kebijakan moneter yang ekspansif dan meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi, banyak investor mencari alternatif yang aman untuk menjaga modal mereka.
Secara historis, emas telah memainkan peran ini, tetapi saat ini Bitcoin muncul sebagai alternatif digital untuk emas fisik.
Kelangkaan Bitcoin, yang ditetapkan pada 21 juta unit, membuatnya mirip dengan emas dalam hal pasokan terbatas, tetapi dengan keuntungan tambahan, seperti kemudahan transfer dan perlindungan terhadap penyensoran.
Faktor-faktor itulah yang membuat BTC semakin menarik bagi mereka yang ingin mendiversifikasi cadangan nilai mereka.
Prediksi Harga Bitcoin
Dalam laporannya, Standard Chartered memprediksi harga Bitcoin dapat melampaui 70 ribu dolar AS, dengan kemungkinan mencapai 100 ribu dolar AS (setara Rp1,5 miliar), bahkan bisa lebih dalam jangka panjang.
Analis memperkirakan, jika level harga tersebut mampu dilampaui, maka dapat memicu masuknya modal institusional lebih lanjut, yang akan mendorong harga lebih tinggi lagi.
Pada level teknis, salah satu faktor utama yang mendukung prediksi bitcoin ini adalah pembentukan pola bullish pada grafik Bitcoin.
Analisis pergerakan harga sebelumnya menunjukkan bahwa BTC dapat mendekati penembusan di atas level resistensi utama, yang membuka jalan bagi fase baru pertumbuhan berkelanjutan.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.