POSKOTA.CO.ID - Tren harga bitcoin memang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, terutama sejak lonjakannya hingga menyentuh Rp1 miliar pada akhir September 2024 lalu.
Namun secara keseluruhan, ada sejumlah faktor yang akan menjadi katalis kenaikan aset kripto terpopuler itu. Apa saja?
Dalam 24 jam terakhir, bitcoin mengalami penurunan 2,5 persen. Tapi di sisi lain, sebagaimana dikutip dari Coinmarketcap, Selasa pagi, 1 Oktober 2024, volume transaksi perdagangan bitcoin meningkat tajam hingga lebih dari 120 persen selama 24 jam terakhir, dengan nilai mencapai Rp564 triliun.
Bila dilihat dalam satu minggu terakhir, harga bitcoin masih naik tipis 0,68 persen. Sedangkan dalam satu bulan terakhir, nilai bitcoin melonjak signifikan sebanyak 7,8 persen. Sedangkan satu tahun belakangan naik 134,8 persen.
Per Selasa pagi, 1 Oktober 2024 pukul 09.00 WIB, harga bitcoin ada di angka Rp964 juta, dengan volume transaksi perdagangan Rp564 triliun.
Pada pertengahan Maret lalu, Bitcoin mencapai all-time high (ATH) atau titik tertinggi sepanjang masa di angka 73 ribu dolar AS. Artinya, saat ini 11,26 persen lebih rendah dari puncak tersebut.
1. Hijaunya Indeks Saham S&P 500
Indeks saham S&P 500 sedang melaju kencang. Naik ke titik tertinggi baru. Pasar saham S&P 500 telah menanjak 9,22 persen sejak mencapai puncaknya di pertengahan Maret di level 5.253,63.
Kenaikan indeks yang terdiri dari 500 perusahaan besar itu dinilai akan berdampak positif bagi Bitcoin.
Analis kripto Miles Deutsher menjelaskan, secara historis, terdapat beberapa korelasi antara kinerja saham dan Bitcoin. Decutscher, seperti banyak analis lainnya, mengantisipasi kemungkinan Bitcoin mengikuti jejak S&P 500.
Jika pasar Bitcoin mencatat kenaikan 9 persen dari puncak tahunannya, maka harganya akan mencapai 81 ribu dolar AS. Meskipun minggu pertama bulan ini relatif stagnan, pembeli mendorong harga lebih tinggi pada minggu kedua dan ketiga.
Sejak 7 September 2024, pasar Bitcoin tidak mengalami tekanan jual yang signifikan, kecuali penurunan singkat antara 14 dan 16 September 2024, saat harga turun dari 60.452 dolar AS menjadi 58.136 dolar AS.