POSKOTA.CO.ID - Harga bitcoin hari ini mengalami penurunan 2,5 persen selama 24 jam terakhir. Namun ini berbanding terbalik dengan data volume perdagangan bitcoin.
Dikutip dari data Coinmarketcap, Selasa pagi, 1 Oktober 2024, volume transaksi perdagangan mengalami kenaikan tajam hingga 130 persen selama 24 jam terakhir, dengan nilai sebesar Rp564 triliun.
Secara mingguan terakhir, harga bitcoin masih tetap bertahan di tren bullish dengan kenaikan tipis 0,68 persen.
Adapun jika dilihat dalam satu bulan terakhir, bitcoin melonjak signifikan sebanyak 7,8 persen, dan satu tahun belakangan naik 134,8 persen.
Per Selasa pagi, 1 Oktober 2024 pukul 09.00 WIB, harga bitcoin senilai Rp964 juta, dengan volume transaksi perdagangan Rp564 triliun.
Bitcoin sempat melonjak mencapai Rp1 miliar, dengan volume transaksi perdagangan Rp521 triliun, pada 28 September 2024 lalu.
Kebijakan Ekonomi China dan Potensi Kenaikan Bitcoin
Bank Rakyat China baru saja mengumumkan paket stimulus besar-besaran yang bergema di pasar global.
China mengambil langkah tersebut menyusul pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve AS.
Langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral China juga mencakup pemangkasan persyaratan cadangan bank. Bahkan China juga memangkas 50 basis poin pada suku bunga hipotek yang ada.
Tujuannya adalah untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian dan memperkuat sektor-sektor yang kinerjanya lemah, terutama di sektor perumahan dan belanja konsumen.
Atas kebijakan China tersebut, para penggemar aset kripto Bitcoin Cs mulai berspekulasi tentang kemungkinan implikasi pelonggaran moneter di China terhadap aset digital.