POSKOTA.CO.ID - Satreskrim Polresta Bandung telah menetapkan enam oknum bobotoh Persib sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan steward yang terjadi pada usai laga Persib Bandung vs Persija jakarta.
Keenam suporter yang ditetapkan menjadi tersangka atas insiden tersebut berinisial AH (22), AAM (20), FD (18), KA (28), MRI (19) dan RMR (23).
"Motif mereka sama dengan modus berbeda, ada yang memukul, menendang hingga merusak barang,” kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo dikutip dari media sosial X @humaspoldajbr.
Insiden ricuh suporter ini, ditenggarai karena adanya peristiwa dugaan intimidasi dan kekerasan di locker room atau ruang ganti serta adanya tindakan pelecehan secara verbal oleh oknum steward pada bobotoh perempuan setelah laga Persib vs Port FC di ajang AFC Champions League 2 (ACL 2).
Keenam bobotoh yang ditetapkan sebagai tersangkat dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman pidana tujuh tahuh hingga sembilan tahun.
Kusworo pun menegaskan keenam suporter ini bukan mewakili bobotoh, para tersangka merupakan oknum yang melakukan tindakan kekerasan.
“Oknum ini tidak menggambarkan bobotoh keseluruhan. Jangan sampai oknum seperti ini merusak nama baik seluruh suporter,” ungkap Koswora.
Kronologi Insiden Ricuh di Laga Persib vs Persija
Dari video yang beredar usai laga Persib vs Persija, tampak suporter yang berada di tribun selatan turun ke lapangan dan diikuti oleh suporter yang ada di tribun utara.
Sontak lapangan langsung dipenuhi oleh suporter. Dalam tayangan videonya, para suporter ini mengejar steward atau penjaga keamanan lapangan dan langsung melakukan pemukulan.
Diduga insiden ricuh ini buntut dari kekesalan pada manajemen Persib, terkait penyelesaian masalah yang lambat atas peristiwa dugaan intimidasi dan kekerasan di ruang ganti serta pelecehan secara verbal pada suporter perempuan oleh oknum steward.
Setelah keributan berhasil ditangani oleh pihak kepolisian, terdapat sembilan orang steward yang dilarikan ke rumah sakit dan delapan lainnya telah diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.
Sejumlah Bobotoh Nyatakan Pamit
Sekelompok Bobotoh merasa kecewa karena ada kriminalisasi pada suporter, sementara kasus dugaan intimidasi dan kekerasan di ruang ganti serta pelecehan secara verbal, belum terjawab.
Pihak manajemen menjanjikan jika hasil investigasi akan dibuka secara terbuka pada Jumat, 27 September 2024.
Rasa kekecewaan itu ditumpahkan dalam sebuah video pendek yang diunggah oleh akun X @manajemenbobrok.
Dalam videonya tampak sejumlah orang yang diduga suporter Persib, mengutarakan kekesalannya.
“Tidak pernah terpikirkan oleh kami, bahwa dalam sejarah kami ngabobotohan (mendukung) Persib. Kebanggaan yang diwariskan dari generasi ke generasi akhirnya memudar juga,” ucap seseorang yang ada dalam video dengan identitas yang disembunyikan.
“Saya sendiri pamit dari segala kegiatan apapun mengenai Persib, saya kecewa dan tidak layak didukung,” kata seorang lainnya.
“Semakin saya membela, semakin saya menempatkan diri dalam bahaya,” kata seorang yang diduga Bobotoh.
Kemudian banyak orang lainnya yang mempertanyakan bagaimana kelanjutan kasus dari dugaan intimidasi dan kekerasan di ruang ganti serta pelecehan secara verbal oleh oknum steward.
“Terus steward dan pemain yang terlibat kemarin gimana?,” tanya seorang Bobotoh.
“Tinggal menunggu rekaman cctv yang di locker room dan semoga hukumannya sama tegas enggak pandang bulu,” kata seorang Bobotoh.
“Sekalian dong oknum steward, official dan pemain yang terlibat,” timpal seorang Bobotoh.
“Steward yang kemaren udah ditangkap belum? ke Bobotoh gercep, ke internal sendiri lama,” tutur seorang Bobotoh.
“Next-nya pelaku intimidasi dan pelecehan after match vs Port FC,” pungkas seorang Bobotoh.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.