Baru Kelar Transaksi Narkoba, Pria asal Semarang Ini Keburu Diciduk Aparat di Kampung Bahari Jakut

Sabtu 13 Jul 2024, 17:15 WIB
Polisi menangkap pria seusai membeli narkotika jenis sabu di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). (Dok. Polres Jakut)

Polisi menangkap pria seusai membeli narkotika jenis sabu di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). (Dok. Polres Jakut)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pria asal Semarang bernama Willi (46) ditangkap aparat seusai membeli narkoba jenis sabu di Kampung Bahari, Jakarta Utara pada Sabtu, 13 Juli 2024.

Saat ditangkap, Willi berusaha kabur dari kejaran aparat. Hanya saja pelariannya itu gagal. Pria yang mengontrak di kawasan Kampung Bahari itu mengaku kaget saat tiba-tiba hendak ditangkap aparat.

"Spontan saya, kaget," ucap dia sambil digiring ke kantor polisi pada Sabtu, 13 Juli 2024.

Willi mengungkapkan, dirinya telah mengontrak di lokasi tersebut sejak tiga tahun belakangan. Di Kampung Bahari, ia tak menyangkal bahwa lokasi tersebut sarang narkoba.

"Kalau saya lihat memang begitu (sarang narkoba, ramai begitu, kalau saya lihat," ungkapnya.

Pria bertubuh gempal itu mengaku telah membeli sabu seharga Rp100 ribu untuk dikonsumsi di kamar kontrakan. Namun belum sempat mencicipi barang haram itu, Willi diciduk petugas kepolisian setelah bertransaksi.

"Saya beli Rp100 ribu. Beli mau langsung dibawa pulang (ke kontrakan)," ungkapnya.

Kapolres Metro Jakut, Kombes Gidion Arif Setyawan Tak sendiri, Willi ditangkap bersama 30 orang lainnya diduga terdiri dari pengguna hingga pengedar.

"Adapun yang bisa dilakukan pengamanan baik terhadap orang yaitu 26 laki-laki dan 5 orang perempuan," kata Gidion kepada wartawan di lokasi.

Selain menangkap 31 orang, petugas mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya narkotika jenis sabu, alat hisap, uang tunai, hingga alat penghitung uang.

"Paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, lalu 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, 2 televisi, empat unit decorder, satu unit laptop. Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut," jelas Gidion.

Berita Terkait
News Update