BELAKANGAN beredar daftar susunan kabinet 2024- 2029, dengan sejumlah versinya. Beberapa tokoh masuk dalam daftar susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Bahkan, susunan kabinet beredar setelah pasangan nomor urut 2 itu ditetapkan sebagai pemenang pilpres 2024, bulan lalu.
“Menurut kalian bagaimana?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Yang pasti itu bukan daftar resmi yang dikeluarkan oleh presiden terpilih,” kata Yudi.
“Lantas siapa yang memproduksi konten tersebut?,” tanya Heri lagi.
“Boleh jadi itu sebuah prediksi atas dasar sejumlah pertimbangan, di antaranya parpol koalisi pendukung pilpres yang akan mendapat jatah kursi menteri. Wajar – wajar saja,” jawab mas Bro.
“Betul juga bukankah sejarah juga telah membuktikan bahwa parpol koalisi pemenang pilpres, lazimnya akan masuk dalam kabinet untuk memperkuat pemerintahan,” kata Yudi.
“Kalau soal parpol koalisi pendukung pemerintahan sih sudah paham, tetapi soal nama person yang bakal menjadi menteri, gimana menurut kalian apakah cocok?,” kata Heri.
“Kalau itu sih relatif. Yang lebih tahu tentu parpol yang mengajukan. Dan, lebih cocok lagi, kalau sudah disetujui oleh Presiden dan Wapres terpilih yang akan memimpin kabinet,” kata mas Bro.
“Betul Bro karena susunan kabinet itu hak prerogatif presiden. Siapa yang akan masuk kabinet, tergantung kehendak presiden,” kata Yudi.
“Saat ini presiden terpilih masih melihat portofolio – portofolio yang ada. Masih mengkaji kementerian – kementerian yang ada, seperti dikatakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad,” kata mas Bro.
“Berarti masih mendesain struktur kabinet,” kata Heri.
“Iya, apakah jumlah kementerian tetap atau ada yang dipecah, atau ada pembentukan badan baru setingkat kementerian. Boleh jadi masih dirumuskan soal kebutuhan wakil menteri. Makanya terlalu dini kalau susunan kabinet sudah keluar,” kata mas Bro lagaknya seorang pengamat.
“Itu dinamika politik, kita hargai. Kami sebagai rakyat tentu berharap yang terbaik untuk negeri, terbaik pula bagi rakyat,” kata Heri.
“Karenanya, hendaknya parpol menyiapkan kader terbaiknya untuk memajukan bangsa dan negara serta menyejahterakan rakyat,” kata Yudi. (Joko Lestari)