ADVERTISEMENT
Rabu, 17 April 2024 12:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, serangan Iran ke Israel punya lima dampak yang serius ke ekonomi Indonesia.
"Pertama, memicu lonjakan harga minyak mentah ke 85,6 dolar per barrel atau meningkat 4,4 persen year on year. Sebagai negara penghasil minyak ketujuh terbesar di dunia, produksi dan distribusi minyak Iran bisa terpengaruh," kata Bhima saat dihubungi, Rabu, 17 April 2024.
Bhima menyebut, harga minyak yang melonjak berimbas ke pelebaran subsidi energi hingga pelemahan kurs rupiah lebih dalam.
"Kedua, keluarnya aliran investasi asing dari negara berkembang karena meningkatnya risiko geopolitik," ucapnya.
Investor juga mencari aset yang aman baik emas dan dolar AS sehingga rupiah bisa saja melemah hingga Rp17.000 per dolar.
"Ketiga, kinerja ekspor Indonesia ke Timur Tengah, Afrika, dan Eropa akan terganggu menyebabkan pertumbuhan ekonomi akan melambat di kisaran 4,6-4,8 persen tahun ini," bebernya.
Keempat, lanjutnya, menimbulkan dorongan inflasi karena naiknya harga energi sehingga tekanan daya beli masyarakat bisa semakin besar.
"Rantai pasok global yang terganggu perang membuat produsen harus cari bahan baku dari tempat lain, tentu biaya produksi yang naik akan diteruskan ke konsumen," sebutnya.
Kelima, suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama bahkan ada risiko suku bunga naik.
"Bagi masyarakat yang mau membeli kendaraan bermotor hingga rumah lewat skema kredit siap-siap bunganya akan lebih mahal," tutupnya. (Rizal)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT