ADVERTISEMENT

PBB Temukan Bukti Jelas Soal Kekerasan Seksual yang Dialami Sandera Israel di Gaza

Selasa, 5 Maret 2024 08:09 WIB

Share
PBB menemukan bukti jelas bahwa sandera Israek yang ditahan di Gaza mengalami kekerasan seksual (ist)
PBB menemukan bukti jelas bahwa sandera Israek yang ditahan di Gaza mengalami kekerasan seksual (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perwakilan Khusus PBB untuk Kekerasan Seksual dalam Konflik dan Sekertaris-Jenderal, Pramila Patten, menyatakan bahwa ada bukti jelas terkait sandera Israel yang ditahan di Gaza mengalami kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Melansir ABC News, Selasa (5/3/2024), temuan laporan tersebut menyusul kunjungan Patten ke Israel dan Tepi Barat  pad 29 Januari - 14 Februari 2024. Patten didukung oleh para analis dan spesialis penanganan kekerasan seksual.

"Kami menemukan informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa kekerasan seksual - termasuk pemerkosaan, penyiksaan seksual, perlakuan kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat telah dilakukan terhadap para tawanan," ujar Patten pada hari Senin (4/3/2024) dalam sebuah konferensi pers tentang laporan tersebut. 

“Kami juga memiliki alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa kekerasan semacam itu mungkin masih berlangsung terhadap mereka yang masih ditahan,” lanjutnya.

Patten mengatakan bahwa kesimpulan laporan PBB ini dibuat berdasarkan penilaian individu, verifikasi sumber, referensi silang informasi yang relevan dan pembentukan fakta-fakta yang kredibel.

Kemudian ia membeberkan, timnya melakukan wawancara rahasia dengan 34 orang termasuk para penyintas, saksi, sandera yang telah dibebaskan, dan anggota keluarga sandera yang ditahan oleh kelompok teroris Hamas.

Para analis juga meninjau lebih dari 5.000 gambar dan lebih dari 50 jam rekaman.

"Saya sangat yakin bahwa temuan ini sama sekali tidak melegitimasi kekerasan lebih lanjut, tetapi justru memperkuat kebutuhan akan gencatan senjata yang mendesak," kata Patten.

"Tujuan akhir dari mandat ini bukanlah perang tanpa pemerkosaan, tetapi dunia tanpa perang."

Patten dan para ahli tidak bertemu dengan para penyintas kekerasan seksual pada serangan 7 Oktober, meskipun sudah diupayakan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rivera Jesica Souisa
Editor: Rivera Jesica Souisa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT