JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Koordinator Bantuan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Jamie McGoldrick mengatakan bahwa pihaknya akan menguji coba jalan militer Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza untuk menyalurkan bantuan terhadap warga sipil di Gaza Utara, Kamis (7/3/2024).
Melansir Reuters, PBB telah memperingatkan bahwa sekitar 576.000 orang di Gaza berada dalam ambang kelaparan. Sekitar 100 orang tewas pada Minggu lalu saat mencoba mencapai konvoi bantuan di dekat Kota Gaza, sebagian besar dari mereka ditembak oleh pasukan Israel.
“Sejak kejadian minggu lalu, saya pikir Israel melihat dengan jelas betapa sulitnya memberikan bantuan,” kata McGoldrick kepada wartawan.
Bantuan saat ini dapat mencapai selatan Gaza melalui penyeberangan Rafah dari Mesir serta Kerem Shalom dari Israel.
McGoldrick mengatakan rencananya konvoi bantuan akan diperiksa di penyeberangan tersebut, kemudian dikawal melalui wilayah Israel di sepanjang jalan militer menuju desa perbatasan Israel, Beeri.
“Setelah kami masuk ke dalam Gaza, kami akan dibiarkan pergi sendiri,” ujar dia
Menurutnya, rute tersebut memungkinkan konvoi bantuan terhindar daepri kemacetan jalan dan ketidakamanan di wilayah kantong sehingga dapat mencapai Gaza utara.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB menghentikan pengirimannya ke Gaza utara pada 20 Februari karena masalah keamanan dalam konvoinya.
Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan bahwa selama bulan Februari hampir 97 truk dapat memasuki Gaza setiap hari, dibandingkan dengan sekitar 150 truk per hari pada bulan Januari , jauh di bawah target 500 truk per hari.
Juru Bicara Pemerintah Israel Eylon Levy pada hari Rabu mengatakan bahwa tidak ada batasan jumlah bantuan yang dapat masuk ke Gaza, dan mendesak para penyalur segera mengirim bantuannya.
“Penyeberangan Israel mampu memindai 44 truk dalam satu jam,” kata Levy kepada wartawan.