ADVERTISEMENT
Selasa, 9 April 2024 15:51 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerhati Telematika, Roy Suryo memberikan analisanya kecelakaan maut di Tol Cikampek-Jakarta Km 58 yang menelankan korban sebanyak 12 (dua belas), Senin, 8 April 2024
Roy mengatakan, analisanya diharapkan tidak mengganggu, namun bisa justru membantu analisis yang lebih tepat nantinya bila sudah ada hasil dari Alat TAA (Traffic Accident Analysis) yang secara teknis merupakan hasil pindai alat bernama LIDAR (Light Distance and Ranging).
Dimana merupakan metode pendeteksian objek yang menggunakan prinsip pantulan sinar laser utk mengukur jarak objek yang ada.
Teknologi ini pertama kali digunakan pada tahun 1960-an untuk keperluan penerbangan, namun sekarang populer untuk sistem pemetaan dan kecelakaan, termasuk yang digunakan oleh Korlantas Polri.
"Sumber analisis saya ini berdasar dari hasil Dash-Cam / Kamera di Dashboard mobil yg sekarang sudah banyak terpasang di berbagai kendaraan, termasuk yg beredar di sosial-media setelah kejadian tersebut, tercatat atas nama "Ajril Ainun Najib" yang sudah dipublikasikan juga di berbagai media online. Tentu Copyright Video Dash-Cam ini tetap melekat kepada yang bersangkutan dan kita sedikit boleh bersyukur adanya Teknologi Rekaman faktual kecelakaan maut tersebut. Inilah salah satu manfaat positif dari Teknologi, bukan malah teknologi dipergunakan untuk tujuan negatif, misalnya kecurangan atau kejahatan perhitungan suara, misalnya," kata Roy Selasa, 9 April 2024.
Roy menyebut, berdasarkan rekaman Dash-Cam tersebut terlihat jelas bahwa (maaf) GrandMax-lah yang mengakibatkan kecelakaan maut tersebut terjadi.
Dimana mobil keluaran Daihatsu tersebut dari arah Jakarta menuju Cikampek mengambil lajur "Contra Flow" namun rupanya, belum diketahui apa penyebabnya, karena disebut-sebut mengalami masalah dan mengambil jalur kekanan- akibatnya melawan arus utama dari Cikampek menuju Jakarta di Km 58 tersebut.
"Dalam hal ini Bus Primajasa sebenarnya sudah berada di jalur yg benar, akibatnya terjadi "adu banteng" karena kedua kendaraan melaju kencang dari arah yang berbeda," katanya.
Mengapa bisa terjadi kerusakan yang sangat Fatal terhadap Daihatsu GrandMax? Dalam rekaman tersebut (sekali lagi maaf) tampak setelah tertabrak Bus Primajasa di bagian kiri depannya, Minibus tersebut terhimpit Bus dengan Besi Batas Jalan hingga (besar kemungkinan) terlindas sebagian yang mengakibatkan terjadinya Api gesekan mengenai Tangki bensin yang akhirnya membuatnya terbakar hebat karena struktur dari Body Minibus.
"Maka bisa dilihat setelah kejadian tampak sisa dari Daihatsu GrandMax menjadi nyaris tidak berbentuk dan inilah yg mengakibatkan seluruh korban meninggal dunia di TKP kejadian," ucapnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT