Bolehkah Berenang Saat Puasa Ramadhan 2024? Simak Penjelasan Hukumnya Berikut Ini. (Poskota/Ihsan Fahmi)

LIFESTYLE

Bolehkah Berenang Saat Puasa Ramadhan 2024? Simak Penjelasan Hukumnya Berikut Ini

Sabtu 16 Mar 2024, 07:13 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bolehkah berenang saat sedang puasa Ramadhan 2024? Apakah berenang saar puasa akan membatalkan puasa ? Simak penjelasannya berikut ini.

Saat menjalankan puasa Ramadhan 2024, tentunya umat Muslim wajib menahan lapar, haus, hingga menghindari dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. 

Adapun yang menyebabkan puasa Ramadhan batal adalah masuknya suatu benda cair atau padat kedalam tubuh. 

Baik melalui rongga mulut, telinga, anus, lubang kemaluan, hingga hidung. 

Lalu bagaimana hukumnya berenang bagi orang yang berpuasa? berikut penjelasannya yang dikutip Poskota.co.id dari berbagai sumber. 

1. Penjelasan yang membolehkan

Orang yang berpuasa diperbolehkan untuk berenang dengan gaya apapun, hingga menyelam. 

Namun, ia harus ekstra berhati-hati agar tidak meminum air dan tidak masuk ke kerongkongan sebisa mungkin. 

Berolahraga renang tidak dilarang selagi air tidak masuk atau tidak diminum hingga batal puasanya. 

Seperti halnya mandi, tentu dalam hal ini tidak dilarang. Namun yang menjadi catatan adalah kekhawatiran jika air masuk ke dalam tubuh dan membuat badan lemah, hingga lesu saat berolahraga renang. 

Allah tidak menghendaki manusia kesulitan sebagaimana firmannya dalam ayat Alquran :

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185) 

Selain itu, adapun sabda Rasulullah SAW : 

إن هذا الدين يسر، ولن يشاد الدين أحد إلا غلبه.

Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam urusan agama melainkan agama akan mengalahkannya” (HR. Al Bukhari). 

2. Penjelasan yang memakruhkan

Disamping penjelasan diatas, adapun yang memakruhkan berenang saat berpuasa Ramadhan. 

Sebagaimana disebutkan, hal-hal yang membatalkan puasa adalah masuknya benda cair maupun padat kedalam tubuh. 

Hal tersebut sebagaimana ditegaskan oleh Syekh Ibnu Qasim Al-Ghuzzi : 

والذي يفطر به الصائم عشرة أشياء) أحدها وثانيها (ما وصل عمداً إلى الجوف) المنفتح (أو) غير المنفتح كالوصول من مأمومة إلى (الرأس) والمراد إمساك الصائم عن وصول عين إلى ما يسمى جوفاً

Artinya, “Perkara yang membatalkan orang berpuasa ada sepuluh. Pertama dan kedua adalah benda yang sampai secara sengaja pada rongga terbuka atau tidak terbuka seperti sampai dari kepala yang terluka. Yang dikehendaki dari pengarang (kitab matan) adalah menahannya orang berpuasa dari sampainya benda kepada anggota tubuh yang bisa disebut rongga,” (Lihat Syekh Ibnu Qasim Al-Ghuzzi, Fathul Qarib Hamisy Hasyiyah Al-Bajuri, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1999 M], cetakan kedua, juz I, halaman 557) 

Sehingga orang yang berpuasa dimakruhkan melakukan aktivitas yang beresiko dapat membatalkan puasa. 

Hal tersebut seperti berlebih-lebihan dalam berkumur, atau menghirup air ke dalam lubang hidung saat berwudu. 

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-haitami : 

أما الصائم فتكره له المبالغة فيهما خشية الإفطار

Artinya, “Adapun orang berpuasa, dimakruhkan baginya melebih-lebihkan dalam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung karena berpotensi membatalkan puasa,” (Lihat Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Minhajul Qawim, Hamisy Hasyiyatut Turmusi, [Jeddah, Darul Minhaj: 2011 M] cetakan pertama, juz I, halaman 520). 

Dari penjelasan tersebut, menyelam ke dalam air bagi yang berpuasa adalah makruh. 

Bila airnya masuk ke dalam anggota tubuh, maka dapat membatalkan puasa, meski tanpa sengaja. 

Dalam penjelasan ini, aktivitas tersebut dilarang bagi yang berpuasa. Air memiliki sifat yang dapat masuk ke dalam anggota tubuh, maka hukumnya haram. 

Hal tersebut dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-haitami : 

ومثل ذلك سبق الماء في غسل تبرد أو تنظف وكذا دخوله جوف منغمس من نحو فمه أو أنفه لكراهة الغمس فيه كالمبالغة ومحله إن لم يعتد أنه يسبقه وإلا أثم وأفطر قطعا

Artinya, “Demikian pula membatalkan (sebagaimana melebih-lebihkan berkumur dan menghirup air ke dalam hidung), masuknya air secara tak sengaja saat mandi untuk tujuan menyegarkan atau membersihkan badan, begitu juga masuknya air ke dalam rongganya orang yang menyelam, bisa dari mulut atau hidungnya, sebab menyelam hukumnya makruh sebagaimana melebih-lebihkan dalam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung. 

Demikian ini apabila tidak ada kebiasaan masuknya air ke dalam rongga, jika tidak demikian, maka berdosa dan membatalkan puasa tanpa ada ikhtilaf,” (Lihat Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj Hamisy Hasyiyatut Syarwani, [Kairo, Maktabah Al-Tijariyyah al-Kubra], tanpa tahun juz III, halaman 406). 

Dari penjelasan tersebut, pendapat kedua ini menyatakan aktivitas renang bagi orang yang berpuasa adalah makruh. 

Bahkan aktivitas tersebut haram bila melihat sifat air yang dapat menyebabkan masuknya air ke dalam anggota tubuh melalui rongga terbuka, seperti hidung atau telinga. 

Jika air tersebut masuk ke dalam anggota tubuh, maka dapat membatalkan puasa meski tanpa sengaja. 

Dari kedua pendapat tersebut, tergantung kepercayaan masing-masing dan bagaimana menyikapi hal tersebut. 

Baik menganggap diperbolehkan atau dimakruhkan, hal tersebut tergantung bagaimana mengambil keputusan yang bijak. 

Namun, perlu diingat juga bahwa Islam merupakan agama yang tidak mempersulit umatnya. 

Begitupun AllahTa'ala yang menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran bagi umatnya. 

Tags:
RamadhanRamadhan 2024puasaPuasa Ramadhan 2024berenang saat puasa

Resi Siti Jubaedah

Reporter

Resi Siti Jubaedah

Editor