Obrolan warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)

Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Bersama Yes, Pisah Ogah

Jumat 15 Mar 2024, 05:51 WIB

SEJUMLAH tokoh bangsa mengajak semua elemen bangsa untuk membangun kebersamaan. pemilu telah berlalu, saatnya saling bergandengan tangan , merajut kembali persahabatan, kerukunan dan persatuan.

Seperti diberitakan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam bersyukur Pemilu 2024 berjalan lancar dan tertib. Niam mengatakan ini merupakan karunia dan nikmat yang harus disyukuri bangsa Indonesia.

Dikatakan, saat ini merupakan momentum tepat untuk melakukan rekonsiliasi nasional mewujudkan harmoni dan memperkuat ikatan persatuan bangsa Indonesia.

“Seperti kita ini, saat merajut kembali hubungan yang kemarin – kemarin sempat retak akibat beda pilihan dalam pemilu. Ramadan hendaknya menjadi memen memperbaiki hubungan yang sempat retak,” kata Heri mengawali obrolan warteg jelang buka puasa bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Memang hubungan kemarin kita sempat retak?,” tanya Yudi.

“Retak sih tidak, tapi kurang harmoni karena ada beberapa hal yang saling ditutupi, utamanya soal pilihan politik masing – masing,” jawab Heri.

“Saling menutupi pilihan karena kita saling menghargai, kalau terbuka dan masif memberikan dukungan di depan orang yang tidak sehaluan bisa menimbulkan ketersinggungan. Itulah sikap bijak,” kata mas Bro menambahkan.

“Setuju Bro, kita rekonsiliasi agar kebersamaan kita lebih baik lagi. Bersama Yes, Pisah No,” kata Heri.

“Perbedaan yang kemarin – kemarin kita lupakan saja. Jangan terus – terusan tengok kaca spion lagi, nanti nabrak,” urai Yudi.

“Siapa pun pemenang pemilu merupakan kemenangan kita bersama.Siapa un presiden terpilih adalah presiden kita, Presiden Republik Indonesia, bukan presiden bagi partai yang mengusungnya, bukan pula presiden bagi masyarakat yang memilihnya,” jelas mas Bro.

“Sama seperti dalam pilkada, mulai pilgub, pilbup atau pilwalkot hingga pilkades. Bahkan pemilihan ketua RW. Siapa pun yang terpilih dialah ketua RW kita, meski saat pemilihan saya memilih calon lain,” urai Heri.

“Itulah demokrasi, semua harus menghargai proses dan hasil. Kalah menang adalah biasa dalam kontestasi. Yang penting guyub rukun,” kata mas Bro. ( Joko Lestari).
 

Tags:
Obrolan WartegSental-Sentilpemiluramadan

Aminudin AS

Reporter

Aminudin AS

Editor