Obrolan Warteg: Siaga Mudik Lebaran

Kamis 21 Mar 2024, 05:03 WIB

Lebaran kurang tiga pekan lagi, tetapi siaga mudik sudah mulai dipersiapkan baik secara individu maupun institusi yang akan mengatur jalannya aktivitas mudik lebaran.

Tujuannya agar mudik berjalan lancar, tertib dan aman mulai dari keluar rumah hingga kampung halaman, dan balik kai ke rumah masing- masing.

Diprediksi jumlah pemudik lebaran tahun 2024 ini sebanyak 193,6 juta orang, naik dibandingkan tahun lalu yang tercatat 123,8 juta orang.

Sementara puncak arus mudik akan terjadi pada 5-7 April 2024, sedangkan puncak arus balik 14 -16 April 2024.

“Prediksi ini hendaknya menjadi rujukan bagi kalian yang akan mudik lebaran,” kata Heri mengawali obrolan warteg jelang buka puasa bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Sepertinya saya nggak jadi mudik,karena tabungan untuk mudik sudah terserap kenaikan harga sembako yang terjadi jauh hari sebelum puasa,” urai Yudi.

“Masih lumayan punya tabungan. Saya malah sudah ngutang untuk nombokin kenaikan harga agar dapur tetap bisa ngebul,” kata Heri.

“Jadi kalian nggak akan mudik?” tanya Ayu Bahari, pemilik warteg langganan ketiga sohib tersebut.

“Masih pikir – pikir, setidaknya harus punya cadangan dana 1 juta untuk keperluan selama di kampung, di luar kebutuhan lainnya termasuk transport mudik dan balik, kebutuhan kuliner dan lain-lain,” jawab mas Bro.

“Wah kalau semua pemudik berpikiran seperti kamu Bro, berarti cukup banyak uang yang beredar di kampung, yang dibawa para pemudik,” kata Heri.

“Diprediksi jumlah pemudik 193 juta orang. Dengan asumsi, masing-masing keluarga berjumlah 5 orang, berarti ada sekitar 38 juta lebih keluarga pulang kampung yang membelanjakan uangnya di kampung sebesar 1 juta. Totalnya lebih dari 38 triliun loh,” kata mas Bro.

“Uang sebanyak itu bisa menggerakkan roda perekonomian di desa – desa, yang selama ini terjepit karena terbebani meningkatnya kebutuhan akibat kenaikan harga barang. Sejenak bisa bernafas lega,” tambah Yudi.

“Uang sebanyak itu, jika dimanfaatkan untuk kepentingan lain, misalnya bisa untuk membangun 38 ribu sekolah SD di desa ya,” tambah Yudi.

“Jangan melihat mudik dari sisi ekonomi semata, tetapi ada aspek lain, sosial dan budaya, belum lagi nilai religi,” kata mas Bro.

“Yang penting bagi calon pemudik perlu siaga mudik, baik fisik maupun finansial,” tambah mas Bro. (Joko Lestari).

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Puasa Lisan  

Rabu 27 Mar 2024, 08:16 WIB
undefined
News Update