"HARGA masih melonjak- lonjak, Yu,” kata Heri kepada Ayu Bahari, pemilik warteg yang menjadi langganan untuk berbuka puasa bersama kedua sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Masih, selain beras, juga bawang merah, bawang putih, cabai rawit, merah keriting harganya masih tinggi,” kata Ayu Bahari.
“Apalagi yang harganya naik Yu,” tanya Heri lagi.
“Daging ayam ras, telur ayam ras juga harganya naik,” jawab Ayu.
“Wah menu kesukaan aku, harganya naik semua.Sambal, telur, daging ,” kata Heri.
“Makanya kalau membayar nanti dilebihin karena dari sononya harganya sudah naik. Jangan malah nawar, ngutang lagi,” kata Yudi.
“Nggak usah saling sindir, bicara baik di bulan yang baik ini, agar semuanya menjadi baik,” kata mas Bro menimpali.
“Ini cuma bercanda kok, Bro,” kata Yudi.
“Bercanda boleh, tapi ada batasnya, lebih – lebih di bulan puasa ini,” kata mas Bro.
“Apakah kalau di bulan puasa segala sesuatunya harus dibatasi Bro?,” tanya Yudi lagi.
“Nggak ada yang membatasi, tetapi diri kita yang hendaknya membatasi segala sesuatu yang sekiranya menimbulkan ketersinggungan, baik dalam ucapan maupun perbuatan,” jelas mas Bro.
“Membatasi itu maksudnya mengendalikan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa bagi diri kita maupun orang lain,” kata Heri.
Seperti diketahui, pengendalian diri bukan hanya menyangkut aktivitas fisik, organ tubuh dengan mengendalikan panca indera.
Kita dituntut untuk lebih membersihkan diri dari segala prasangka buruk (negative thinking) terhadap orang lain. Tidak itu saja, hati kita juga dituntut untuk mampu mengendalikan suasana menuju terciptanya ketenangan, kenyamanan dan keikhlasan. Sebab, ketenangan batin akan menuntun kepada kesabaran.
Sementara di dalam kesabaran akan tercipta kemampuan untuk mengendalikan diri sebagai makna hakiki dari tujuan berpuasa.
“Intinya pengendalian diri bukan hanya aktivitas fisik, juga batin kita,” kata mas Bro.
“Tetapi ada yang tak bisa dikendalikan di bulan puasa ini,” kata Heri.
“Apa itu,” tanya Yudi yang dijawab sohibnya,”Kenaikan harga di bulan puasa.”(Joko Lestari).