Begini Cara Tentukan Awal dan Akhir Bulan Ramadhan 2024 Menurut Rasulullah SAW

LIFESTYLE

Begini Cara Tentukan Awal dan Akhir Bulan Ramadhan 2024 Menurut Rasulullah SAW

Sabtu 09 Mar 2024, 06:40 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di Indonesia, penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan selalu menjadi perdebatan hingga saat ini. Apalagi Ramadhan 2024 tinggal menghitung hari akan tiba. 

Perbedaan tersebut dikarenakan pendekatan yang dilakukan beberapa kelompok dalam menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan. 

Penentuan awal bulan Ramadhan sangat penting bagi umat Muslim untuk mulai menunaikan puasa Ramadhan.

Begitupun dengan akhir bulan Ramadhan, untuk memulai bulan Syawal dan penentuan Hari Raya Idul Fitri.

Lalu bagaimana cara Rasulullah Saw menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan di zaman dahulu? 

Berikut penjelasannya yang dikutip Poskota.co.id dari berbagai sumber. 

1. Penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan metodologi Hilal

Terdapat beberapa hadis yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menentukan awal dan akhir Ramadhan dengan metodologi hilal. 

Diantaranya, hadis yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyab, Nabi Muhammad SAW bersabda:  

Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah, dan jika kalian melihat hilal maka berbukalah (akhirilah puasa kalian), namun jika hilal tak terlihat maka sempurnakanlah tiga puluh hari”. (HR. Muslim, Al-Nasa’I, dan Ibnu Majah) 

Selanjutnya adapun riwayat lain yang menjelaskan Rasulullah SAW menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan metode Hilal. 

Diriwayatkan oleh Malik bin Nafi’ dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, 

Janganlah kalian berpuasa (Ramadhan) sampai kalian melihat hilal, dan janganlah kalian berbuka “mengakhiri puasa Ramadhan” sampai kalian melihat hilal, dan jika hilal terhalang dari kalian maka perkirakanlah (faqduru lah)” (HR. Malik) 

Tak hanya hadis yang menjelaskan Rasulullah SAW menggunakan metode hilal, adapun dasar penentuan tersebut dari firman Allah SWT : 

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Karena itu, barangsiapa di antara kamu menyaksikan (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan tersebut.” (QS. Al Baqarah: 185)

Jika ditinjau dari beberapa hadis yang meriwayatkan Rasulullah SAW bagaimana beliau menentukan awal dan akhir Ramadhan, dapat disimpulkan bahwa metodologi ru’yatul hilal merupakan pendekatan yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan. 

Adapun hikmah dibalik penggunaan metode hilal tersebut, terdapat kesederhanaan yang mengedepankan pengamatan mata sebagai indra yang dimiliki manusia. 

Dengan demikian, kaum Muslim dimanapun mereka berada, dapat melihat untuk memberikan kontribusinya untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan. 

2. Menggenapkan bulan Sya'ban menjadi 30 hari

Apabila hingga malam ke 30 Sya'ban belum terlihat karena terhalangi oleh awan atau mendung, maka bulan Sya'ban disempurnakan menjadi 30 hari. 

Pandangan tersebut berdasarkan sabda Rasulullah SAW : 

(صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غبي عليكم فأآملوا عدة شعبان ثلاثين).

Dari Abu Hurairah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” berpuasalah jika telah melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal, apabila terhalang oleh mendung maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari”. (HR Bukhari dan Muslim).

الشهر تسع وعشرون ليلة، فلا تصوموا حتى تروه، فإن غم عليكم فأآملوا العدة ثلاثين

Bulan (Sya’ban) itu dua puluh sembilan malam, maka janganlah puasa hingga kalian melihatnya (hilal) apabila terhalang olehmu mendung maka sempurnakan menjadi tiga puluh malam.” (HR Bukhari)

Adapun sabda Rasulullah SAW dalam hadist lainnya : 

لا تصوموا حتى تروه، ولا تفطروا حتى تروه

Janganlah berpuasa sampai engkau melihat hilal, janganlah berlebaran hingga engkau melihat hilal” (HR. Muslim 1080)

Para ulama telah ber-ijma' bahwa dua metode tersebut yang dipakai, dan mereka tidak memperselisihkan lagi.

Tags:
puasaRamadhanRamadhan 2024Rasulullah SAWHilalBulan Ramadhan

Resi Siti Jubaedah

Reporter

Resi Siti Jubaedah

Editor