ADVERTISEMENT

Dua Pekan Jadi Menteri ATR/BPN, AHY Siap Gebuk Mafia Tanah

Kamis, 7 Maret 2024 17:59 WIB

Share
Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memaparkan soal tanah dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2024 di Jakarta pada Kamis, 7 Maret 2024. (Poskota.co.id/Rizal Siregar)
Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memaparkan soal tanah dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN 2024 di Jakarta pada Kamis, 7 Maret 2024. (Poskota.co.id/Rizal Siregar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) siap menggebuk mafia tanah pada sisa masa jabatannya.

AHY menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia tanah di Indonesia, yang pada 2023 lalu merugikan uang negara hingga Rp13 triliun.

"Gebuk, gebuk, gebuk mafia tanah! Siap semuanya? Gebuk mafia tanah!" tegas AHY dalam rapat kerja nasional Kementerian ATR/BPN 2024 di Jakarta pada Kamis, 7 Maret 2024.

Meski baru dua pekan dilantik sebagai Menteri ATR/BPN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Februari 2024, sudah banyak yang mengeluh soal mafia tanah kepada dirinya.

"Banyak yang mengeluhkan dan mengadu ke saya soal mafia tanah. Pesannya adalah intinya, Pak AHY, mohon bisa diberantaskan mafia tanah ini. Hidup kami menjadi sengsara dan kami dizalimi," ucap AHY.

Putra Presiden kelima RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengungkapkan, Kementerian ATR/BPN didukung aparat penegak hukum telah memberantas mafia tanah dan menyelamatkan potensi kerugian negara mencapai Rp13 triliun pada 2023.

"Saya punya komitmen untuk memberantas (mafia tanah) semua dan meningkatkannya lagi walaupun waktunya singkat hingga Oktober 2024. Banyak hal yang bisa kita lakukan," tegasnya.

Permasalahan ini, bebernya, sangat penting untuk segera diatasi karena menyangkut kepentingan masyarakat luas. Untuk itu, AHY telah menggelar rapat pra operasi penyelesaian dan pencegahan tindak pidana pertanahan sejak Senin, 4 Maret 2024.

"Karena hal ini termasuk aspek penegakan hukum, saya berkoordinasi dengan pimpinan Kejaksaan Agung, untuk menunjukkan komitmen yang sama. Kemudian, sorenya, saya juga diterima oleh Kapolri untuk meyakinkan kita dalam satu perahu yang sama," ungkapnya.

AHY menilai, pemberantasan mafia tanah perlu penguatan sinergi dan kolaborasi di tingkat pimpinan pusat maupun daerah. Ia menginstruksikan para Kakanwil dan Kakanta dapat membangun sinergi dengan pejabat kejaksaan dan kepolisian di lapangan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT