ADVERTISEMENT

KJMU Jadi Polemik, Pemprov DKI Jakarta Sinkronisasi Data Penerima Manfaat

Kamis, 7 Maret 2024 17:48 WIB

Share
Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta, Widyastuti. (Istimewa)
Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta, Widyastuti. (Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut proses sinkroninasi data dilakukan agar pemberian bagi penerima manfaat tepat sasaran. Hal itu berkaitan dengan ramainya polemik Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU)

Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan akhir tahun 2023, proses sinkronisasi data dilakukan agar terintegrasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kebetulan tahun ini, akhir tahun 2023, kami sedang melakukan berproses satu data Integrasi. Data ini kan memang sedang berproses, data sekali lagi Dukcapil, data Dinsos, Disdik," katanya kepada wartawan, Rabu, 6 Maret 2023.

Widyastuti menyebut sinkronisasi data dilakukan lantaran banyak temuan data yang tidak sesuai dengan temuan di lapangan. Dalam hal ini, terkait bagi yang berhak menerima manfaat.

"Kenapa kita lakukan? Karena ada beberapa data KTPnya bukan DKI Jakarta, ada beberapa data yang datanya tidak sesuai di lapangan," paparnya.

Sebelumnya Pemprov) DKI Jakarta meminta maaf terkait KJMU yang sempat menjadi polemik lantaran diberhentikan secara sepihak.

"Mengenai masalah disinformasi bantuan sosial di bidang pendidikan, terutama KJMU, kami mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan terkait hal ini," ujar Widyastuti.

Widyastuti berujar bahwa ada kekeliruan dalam informasi terkait masalah KJMU yang sempat menjadi polemik hingga ramai diperbincangkan.

Dirinya menyebut bahwa Pemprov DKI tengah melakukan proses pendataan terkait masalah KJMU. Pendataan yang dilakukan termasuk di semua aspek tak hanya KJMU, namun terkait manfaat lain.

"Kedua hal diatas dilakukan untuk menjaga ketepat sasaran terhadap warga yang berhak menerima bantuan sosial," paparnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT