ADVERTISEMENT

DPR Pertanyakan Langkah PT KAI Kurangi Jadwal kereta api Argo Parahyangan Secara Drastis

Senin, 5 Februari 2024 13:53 WIB

Share
Anggota Komisi VI dari Fraksi PKS, Amin Ak mempertanyakan langkah PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengurangi jadwal kereta api Argo Parahyangan secara drastis. (Ist)
Anggota Komisi VI dari Fraksi PKS, Amin Ak mempertanyakan langkah PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengurangi jadwal kereta api Argo Parahyangan secara drastis. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota DPR Komisi VI dari Fraksi PKS, Amin Ak, mempertanyakan langkah PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengurangi jadwal kereta api Argo Parahyangan secara drastis.

Sebagaimana diakui pihak PT KAI, jumlah perjalanan KA Argo Parahyangan mencapai 14 perjalanan dalam sehari. Namun per 2024 berkurang menjadi 6 perjalanan sehari untuk rute Stasiun Gambir-Bandung dan sebaliknya.

“Kebijakan ini janggal,  PT KAI berdalih pengurangan jadwal demi strategi bisnis. Namun mengapa jadwal yang dihilangkan adalah jadwal-jadwal pada peak hours yang semestinya dipertahankan,” tanya Amin, Senin (5/2/2024).

Amin juga menyoroti kebijakan sepihak tersebut yang terkesan mendadak dan tanpa perencanaan matang. Buktinya banyak penumpang yang sudah memesan tiket jauh-jauh hari, harus gigit jari karena perjalanannya dibatalkan. Kebijakan tersebut juga membuat terjadi penumpukan penumpang pada jam-jam padat penumpang.

“Sulit untuk tidak mengatakan bahwa Argo Parahyangan dikorbankan untuk menyelamatkan kereta cepat Whoosh yang sepi penumpang,” tegasnya.

Di sisi lain, Whoosh sendiri menurunkan harga tiket secara drastis dari Rp250 ribu menjadi Rp150 ribu. Padahal dengan harga tiket Rp250 ribu dan asumsi jumlah maksimal penumpang 30 ribu per hari, secara hitungan bisnis membutuhkan waktu lebih dari satu abad untuk balik modal (break event point).

“Secara hitung-hitungan bisnis, dengan biaya dari APBN, utang ke China Development Bank (CBD) dan beban bunganya sebesar 3,4% per tahun ditambah beban operasional yang cukup tinggi, biaya investasi KCJB sulit untuk balik modal,” bebernya

Amin pun mengingatkan, wajah transportasi publik selain mengedepankan kenyamanan, dan keamanan, seharusnya juga memberikan keterjangkauan dan menghindari biaya sosial dan ekonomi tinggi. Jangan sampai kebijakan yang diambil berakibat pada peminggiran masyarakat secara tidak langsung untuk melakukan mobilitasnya.

“Rakyat seharusnya diberikan banyak pilihan transportasi publik yang aman, nyaman dan terjangkau. Dan dalam rapat-rapat PT KAI dengan DPR, manajemen KAI tidak pernah sekalipun menyebut operasional Argo Parahyangan merugi. Sekali lagi ini aneh,” ujarnya.

Menurut Amin, transportasi merupakan komponen utama dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Sistem transportasi merupakan elemen dasar infrastruktur yang berpengaruh pada pola pengembangan perkotaan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT