ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BOGOR (Pos Kota) – Kisruh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan Pemkot Bogor soal dibukanya pintu stasiun menghadap Jl. Kapten Muslihat, sehingga berdampak kesemrautan dan kemacetan membuat DPRD Kota Bogor berang. Berbagai upaya sudah ditempuh pemkot termasuk melayang surat ke PT KAI agar pintu stasiun dibuka kembali di Jl. Nyi Raja Permas atau MA Salauamn seperti semula. Namun permintaan itu tak ditanggapi PT KAI, padahal pada rapat bersama PT KAI, pemkot dan dewan telah disepakati mengiubah pitu stasiun di jl. Kapten Muslihat. “Kenyataan sampai sekarang tak dilakukan, Sudah hampir dua bulan ini kemacetan dan kesemrautan di Jl. Kapten Muslihat sulit diurau dan dikeluhkan masyrakata” kata anggota Komisi C, Slamet Wijaya, Jumat. Menututnya pada rapat bersama sudah direncanakan PT KAI memagari pintu stasiun yang menghadap ke Jl., Kapten Muslihat sehingga keluar masuknya penumnpang KRL tidak langsung ke jalan tersebut, tapi ke Jalan Mayor Oking atau di Jalan Nyi Raja Permas. Bisa juga, jembatan penyeberangan orang ) di depan stasiun difungsikan. “Tangga jembatan tersebut terhubung ke pintu stasiun. ”Jika sebulan ini tidak ada perubahan, Komisi C akan memanggil kembali PT KAI dan menegurnya,” tegasnya. Terpisah, Kepala DLLAJ Kota Bogor, Suharto menjelaskan, timnya masih menunggu keputusan PT KAI terkait lima opsi permintaan yang diajukan pemkot. “Sampai saat ini, kami terus intens menjaga komunikasi dengan PT KAI, dan mengenai rekomendasi, PT KAI masih mengkajinya dengan jajarannya,” katanya Sedangkan Kepala Stasiun Bogor Wedy Hartono mengatakan, masalah permintaan Pemkot sepenuhnya keputusan manajemen. “Saya rasa masalah itu sedang dibahas manajemen, sehingga proses dan keputusannya masih menunggu,” ucapnya. (iwan/d)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT