Israel Gempur Hamas di Gaza Usai Gencatan Senjata, Serangan Semakin Intensif

Senin 04 Des 2023, 14:38 WIB
Israel Gempur Hamas di Gaza Usai Gencatan Senjata, Serangan Semakin Intensif

Israel Gempur Hamas di Gaza Usai Gencatan Senjata, Serangan Semakin Intensif

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Militer Israel memberikan serangan yang semakin intensif untuk menggempur militan Hamas di Gaza dan telah memakan banyak korban sipil setelah gencatan senjata berakhir.

Amerika Serikat (AS) sebelumnya mengisyaratkan Israel agar lebih waspada untuk meminimalisasi korban sipil berjatuhan di Gaza Selatan. Hal ini diupayakan agar kejadian tidak terulang kembali seperti di Gaza Utara yang menewaskan belasan ribu korban sipil.

Militer Israel mengunggah sebuah pernyataan di media sosial X yang berisi perintah baru kepada warga Gaza untuk mengevakuasi sekitae 20 daerah atau blok di Jalur Gaza, Senin (4/12/2023) pagi waktu setempat.

Dalam unggahan itu terdapat tiga anak panah ke arah selatan di peta untuk sebagai instruksi ke mana warga harus berlindung.

Kendati, perintah tersebut sulit untuk dijangkau para warga dengan tepat waktu lantaran mereka tidak bisa mengakses internet secara merata dan listrik yang tidak bisa diandalkan.

Dikutip Reuters, Pejabat Hamas yang berbasis di Lebanon, Osama Hamdan mengatakan bahwa tidak ada daerah yang aman, Minggu (3/12/2023).

Juru Bicara Pemerintah Israel, Eylon Levy mengungkapkan bahwa pasukan Israel Defense Forces (IDF) telah menyerang 400 target usai berakhirnya gencatan senjata.

"Termasuk serangan udara yang ekstensif di wilayah Khan Younis dan juga telah membunuh para militan Hamas serta menghancurkan infrastruktur mereka di Beit Lahiya, di bagian utara," ungkap Levy.

Pada Hari Minggu, Hamas mengatakan, para pejuangnyanya bentrok dengan pasukan militer Israel sekitar 1 ml dari Khan Younis.

"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza," kata juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari

"Pasukan berhadapan langsung dengan para teroris dan membunuh mereka," lanjutnya.

Di sisi lain, kamp pengungsi Jabalia di bagian utara Gaza yang dikuasai Hamas termasuk di antara lokasi-lokasi yang dilaporkan terkena serangan udara pada hari Minggu.

Selain itu, serangan pelayaran yang terjadi di Laut Merah juga dikhawatirkan dapat berpotensi meluasnya konflik.

Seorang juru bicara Houthi mengatakan bahwa angkatan lautnya telah menyerang dua kapal Israel di Laut Merah dengan sebuah pesawat tak berawak bersenjata dan sebuah rudal pada hari Minggu.

Hal itu terjadi meskipun juru bicara militer Israel mengatakan bahwa kedua kapal tersebut tidak memiliki hubungan dengan Israel.
 

News Update