ADVERTISEMENT
Kamis, 30 November 2023 15:43 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebanyak 102 kontainer barang-barang milik pekerja migran Indonesia (PMI) masih ditahan pihak bea cukai membuat Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani murka.
Agar barang milik PMI bisa keluar dari pabean, maka Benny siap bersujud di hadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Tujuann Benny bersujud dan memohon agar barang-barang milik PMI yang tertahan di beberapa pelabuhan dengan dalih melanggar ketentuan, bisa segera dilepas.
"Ibu Menteri Keuangan yang terhormat, Pak Zulkifli Hasan yang terhormat, jika syaratnya, saya harus bersujud di kaki Anda berdua demi bebasnya, dilepasnya, dikeluarkannya barang-barang milik pekerja migran Indonesia, saya Benny Rhamdani akan melakukan itu," ujar Benny dengan prihatin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
"Tidak ada kehinaan bagi saya untuk melakukan itu, sepanjang yang saya lakukan itu untuk menyelamatkan para pekerja migran Indonesia atas barang-barang yang ditahan," ucapnya.
Diketahui, pemerintah tengah membahas peraturan yang salah satu isinya merelaksasi pajak dari barang-barang kiriman PMI ke Tanah Air.
Namun penyusunan peraturan ini dinilai Benny lamban, sehingga mengorbankan kepentingan PMI yang dianggapnya sudah banyak berjasa bagi bangsa. Terlebih, penahanan barang-barang PMI dinilainya kerap terjadi.
Benny memaparkan, total ada 102 kontainer yang berisi barang-barang milik PMI yang ditahan pihak bea cukai. Sebanyak 67 kontainer tertahan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, dan 35 kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Benny menjamin bahwa seluruh barang-barang milik PMI yang ditahan bukan untuk diperjualbelikan, namun hanya sebatas kado atau oleh-oleh bagi keluarga di kampung halaman.
"Mari bangun mindset baru, jangan pernah curigai PMI seolah-olah jika barang yang dikirim PMI, mungkin dicurigai untuk bisnis. Mereka ngirim barang untuk diperjualbelikan," tutur Benny.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT