Harga Cabai di Lebak Melambung hingga Rp92 Ribu Per Kilogram

Senin 20 Nov 2023, 08:16 WIB
Caption: Pedagang cabai di Rangkasbitung Lebak saat menunjukan jenis cabai oranye. (ist)

Caption: Pedagang cabai di Rangkasbitung Lebak saat menunjukan jenis cabai oranye. (ist)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Harga Cabai di Pasar Rangkasbitung masih tinggi, terutama cabai warna oranye atau rawit harganya paling mahal dibanding dengan jeni komoditas lain.

Dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, harga cabai oranye mencapai Rp92 ribu per kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak, Yani mengungkapkan, harga-harga komoditas pangan saat ini memang masih terbilang tinggi, terutama pada harga cabai.

"Sesuai pemantauan harga pangan di pasar Rangkasbitung, harga cabai oranye paling mahal dibanding dengan jenis cabai lain, masih berkisar Rp 92 ribu perkgnya," ungkapnya, Senin (20/11/2023).

Dikatakannya, untuk penyebab kenaikan harga masih dampak dari pada El Nino atau kekeringan, sehingga minimnya pasokan dari daerah produksi, pangan.

"Iya kenaikan harga ini dampak kemarau panjang, sehingga pasokan berkurang karena petani banyak yang gagal panen," katanya.

Dijelaskannya, untuk data harga cabai saat ini dari pantauan Disperindag Lebak, cabai rawit oranye sebesar Rp92 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp79 ribu, cabai merah Rp81 ribu, cabai rawit hijau Rp64 ribu, beras KW 1 Rp13.400 ribu per kilo gram, beras KW 2 Rp 12.500 per kilogram dan gula pasir Rp 16.500 ribu per kilogram.

"Tidak hanya harga cabai, sejumlah bahan pokok di Pasar Rangkasbitung juga mengalami kenaikan seperti gula pasir," ujarnya.

Sementara, salah seorang pedagang Cabai di Pasar Rangkasbitung, Uus menuturkan, kenaikan harga cabai ini dipicu karena pasokan yang kurang dari petani.

"Karena lagi ada musim pancaroba, jadi harga cabainya mahal. Naik terus harganya," tuturnya.

Ditambahkannya, jika pasokan dari petani normal maka harga akan kembali stabil seperti semula. Sementara saat ini pasokan masih belum normal.

"Kalo sekarang masih mahal, semoga kedepannya bisa cepat stabil. Bukan hanya pembeli yang ngeluh kita juga sebagai pedagang kesulitan juga," pungkasnya. (Samsul Fatoni)

Berita Terkait
News Update