Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Simbol Harapan

Jumat 27 Okt 2023, 05:00 WIB

POLITIKUS senior Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan menilai duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, adalah simbiosis antara kebijaksanaan dan energi baru yang terpadu dengan sempurna.

Pasangan Prabowo-Gibran : simbol harapan untuk Indonesia Maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan yang sedang kita persiapkan, kata Luhut lewat unggahan di au Instagram resminya, dikutip Kamis (26/10/2023).

“Kalian paham nggak? Apa makna kata-kata yang diucapkan tersebut?,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Kalau saya dalam bahasa yang sederhana adalah pasangan yang chemistry, saling melengkapi,” jawab Yudi.

“Saling memberi kelebihan untuk memperkuat kelemahan,” tambah mas Bro.

“Berarti menjadi lebih, nggak ada yang kurang dong?,” tanya Heri.

“Sebagai manusia tak ada yang sempurna, pasti ada kelemahan dan kekurangan. Kelemahan itu yang harus diperkuat, kekurangan mesti ditambal,” kata mas Bro.

“Simbol menyatukan dua kekuatan besar. Yang satu, kaya pengalaman, banyak makan asam garam, penuh dengan kecakapan dan kemampuan dalam menyelesaikan segala permasalahan,” kata Yudi.

“Satunya lagi?,” tanya Heri.

“Simbol energi baru yang memang dibutuhkan era sekarang untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan,” kata mas Bro.

“Perpaduan dua kekuatan besar, antara senior dan yunior, sebagaimana lazimnya dibutuhkan dalam sebuah organisasi,” urai Yudi.

“Yang senior lazimnya tak hanya kaya pengetahuan dan pengalaman, juga lebih arif, bijak dan tajam pikiran. Sedangkan yang yunior, dengan energi barunya mendobrak kelambanan demi percepatan pembangunan dengan tetap berpegang kepada rambu-rambu yang ada, etik dan moral,” jelas mas Bro.

“Tapi betul nggak penafsirannya begitu?,” tanya Heri lagi.

“Ini menurut kita -kita yang orang kecil, dengan mencermati sosok keduanya. Boleh jadi keliru, tetapi itulah yang kita lihat,” kata mas Bro.

“Tetapi boleh jadi pihak lain tidak mengatakan demikian, tetapi yang sebaliknya?,” kata Heri.

“Sah-sah saja, tentu dengan argumennya, itulah demokrasi. Perbedaan wajar adanya, yang penting untuk tidak mempertentangkan perbedaan yang ada,”pungkas mas Bro. (joko lestari)
 

Tags:
Obrolan WartegSimbol HarapanSental-Sentilpilpres 2024

Administrator

Reporter

Administrator

Editor