“BRO, coba kita main tebak – tebakan,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama dua sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Kayak nggak ada kerjaan aja, main tebak – tebakan,” ujar Yudi.
“Ya boleh dong sesekali, sambil nyantai usai maksi di warteg langganan kita,” urai Heri.
“Okelah.. mau tebakan soal apa, ayo aja,” kata mas Bro.
“Kalau ada tiga petarung, kemudian , sebut saja petarung pertama dan kedua terlibat konflik, yang diuntungkan siapa?,” tanya Heri.
“Kalau menurut saya, yang diuntungkan petarung ketiga,” jawab mas Bro.
“Mengapa bisa begitu?,” tanya Heri.
“Konflik, apa pun alasannya adalah merugikan, utamanya bagi mereka yang berkonflik. Mereka yang beruntung adalah yang tidak berkonflik, termasuk petarung ketiga,” kata mas Bro.
“Saya sependapat dengan jawaban mas Bro. Setidaknya petarung ketiga lebih siap diri, tidak terkuras energinya untuk menghadapi konflik ,” kata Yudi.
“Cuma ada kalanya konflik itu settingan untuk menarik perhatian. Aku jadi ingat masa lalu. Saat kuliah kami bertiga teman akrab, dua di antara kami naksir satu cewek.
Kami berdua pura- pura berseteru untuk mendapatkannya,” kata mas Bro.
“ Hasilnya?,” tanya Yudi.