JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Keceriaan Daffa Juniarka, bocah yang sempat mengidap penyakit gizi buruk kini kembali layaknya anak-anak pada umumnya.
Tubuhnya yang dulu terlihat mengering, kini sudah kembali normal.
Dipangkuan sang ibu, senyum kecilnya membuat suasana di rumah petak seluas 3 × 8 meter itu tampak hidup.
"Bulan Juni (2022) udah keluar dari rumah sakit. Sebulan lebih dirawat di rumah sakit," kata Usnaya (39) ibu Daffa ketika ditemui di rumahnya, Rabu (6/9/2023).
Raut wajah Usnaya tak bisa dibohongi. Ia tampak bahagia ketika anak laki-laki bungsunya itu bisa kembali bermain dengan teman sebayanya.
Selama proses penyembuhan, ibu empat anak ini was-was. Ia takut jika anaknya yang mengalami gizi buruk tidak bisa diselamatkan.
Daffa menjalani perawatan di RSUD Kalideres sejak bulan Mei 2022 lalu silam. Saat itu kondisi tubuhnya sangat kurus .
Proses pengobatan Daffa tak berjalan mulus seperti yang dibayangkan. Kondisi ekonomi yang sulit menjadi pemicunya.
Namun, berkat bantuan yang diberikan oleh beberapa pihak, Daffa akhirnya bisa menjalani pengobatan hingga dinyatakan sembuh.
"Alhamdulillah dokter bilang Daffa udah sembuh, terus pas sembuh sempat menjalani terapi jalan seminggu dua kali di RS Hermina," kata Usnaya.
Selama proses pengobatan, seluruh biaya tercover, sehingga keluarga tak mengocek uang. Hal itu yang membuat keluarga terharu.
Sebab, sebelum dilirik karena gizi buruk yang diderita Daffa, keluarga hanya mengobati Daffa seadanya saja.
"Ya alhamdulillah selama di rumah sakit gak ada biaya, sama pihak Kelurahan juga didampingin terus sampai Daffa keluar dari rumah sakit," ucap Usnaya.
Kini, Daffa sudah kembali menjadi anak yang sehat dan kuat. Pantulan cahaya dari matanya itu seakan tersirat jika ia ingin menjadi anak yang tumbuh kembang dan sukses kelak.
Diberitakan sebelumnya, seorang balita di Kalideres, Jakarta Barat bernama Daffa Juniarka berusia dua tahun, mengalami gizi buruk sejak umurnya masih 1,5 tahun.
Seluruh tubuhnya nampak kurus kering seakan kekurangan asupan gizi.
Daffa tinggal di sebuah perkampungan kecil yang cukup kumuh di Jalan Lingkungan III RT014 RW003, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Dia tinggal di sebuah rumah yang nampak seperti gubuk.
Disekitar rumah Daffa, nampak terlihat kumuh dan kotor lantaran rumahnya yang berdekatan dengan kali.
Menurut Sawiyah, ayah Daffa hanya bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu pabrik dan juga bekerja sebagai pekerja serabutan.
Uang hasil pekerjaannya tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara orang tuanya harus menghidupi kelima anaknya. Daffa sendiri merupakan anak terakhir.
Dikatakan Sawiyah, sejak kondisi tubuh Daffa mulai menyusut, Dafa kerap menangia dan rewel. Bahkan tidak pernah nafsu makan. (Pandi)