Dalam acara ini juga diadakan Peace Pledge, yang dilakukan oleh para pemuda global dengan pesan untuk memberi tahu para pemimpin dunia bahwa mereka tidak menginginkan perang, konflik, intoleransi, dan ketegangan.
Mereka menginginkan perdamaian dalam tindakan, keadilan dan pembangunan berkelanjutan, karena mereka percaya bahwa perdamaian dan keharmonisan adalah satu-satunya cara umat manusia dan dunia dapat bertahan hidup dan hidup berdampingan secara damai.
International Peace 20 dipahami sebagai Gerakan Pemuda Global untuk Perdamaian Dunia dan Pembangunan Berkelanjutan dan sebagai bagian dari komitmen mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan ini, mereka menandatangani Ikrar Perdamaian ini, melalui Peacegate.
Pemuda Global, dengan bantuan pejabat PBB akan menyerahkan dokumen Ikrar ini kepada para Pemimpin G20 dan Sekretaris Jenderal PBB, menginformasikan keinginan mereka untuk mengusahakan Perdamaian dan Pembangunan Berkelanjutan sesuai dengan SDG 16 dan 17 PBB.
Visi Peace 20 adalah menyuarakan perdamaian di negara-negara anggota G20 dan masyarakat internasional terutama pemuda secara luas.
Chair Peace 20 International KPAA Prince, Dr. Damien Dematra, mengatakan acara Peace 20 yang digelar di Indonesia pada tahun 2022 dalam rangka mendukung G20 Indonesian Presidency didukung oleh lebih dari 25.555 orang dari 53 negara, yang telah berpartisipasi secara langsung maupun daring baik lewat forum-forum diskusi, lomba-lomba seni dengan tema perdamaian dan pengumpulan tanda tangan untuk rekor dunia “Buku Tertebal di Dunia dengan Pesan Perdamaian”.
Founder & Chairwoman Peace 20, Princess Cheryl Halpern menambahkan, Peace 20 percaya akan pentingnya Golden Rule dan secara aktif menyebarkan prinsip tersebut.
"Kita harus memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Prinsip Bhineka Tunggal Ika bahwa kita berbeda tapi satu menjadi bagian tak terpisahkan dari Peace 20 dalam misinya menyebarkan perdamaian, toleransi dan keberagaman," tandasnya. (mia)