ADVERTISEMENT

Pertemuan Airlangga Hartarto dengan Puan Dinilai Amankan Posisi Ketua Umum Golkar

Jumat, 28 Juli 2023 19:19 WIB

Share
Foto: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Puan Maharani. (Ist.)
Foto: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Puan Maharani. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak berlindung dibalik Presiden Joko Widodo untuk menghadapi dorongan pergantian jabatannya. 

Ia menganggap, Airlangga Hartarto menarik-narik Jokowi untuk urusan internal Golkar. Padahal, mantan Wali Kota Solo itu sudah mengatakan tak ikut campur pada dinamika yang terjadi. 

“Airlangga itu di dalam langkah-langkah politik yang diambil dalam kepemimpinan Partai Golkar itu selalu bersembunyi di balik Presiden,” ucap Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (28/7/2023). 

Bagi Idrus, cara Airlangga menunjukan bahwa kepemimpinannya masih didukung Jokowi adalah dengan mengaku membicarakan pertemuan politiknya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. 

Komunikasi antara Airlangga dengan Jokowi terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/7/2023). Sementara, Airlangga dan Puan bertemu di kediaman Airlangga, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (27/7/2023). 

“Saya memahami itu, salah satu tujuannya ingin menyampaikan langkah-langkah yang diambil itu di backup oleh Presiden,” ucapnya.

Ia menuding, langkah Airlangga itu dilakukan untuk mengamankan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, Airlangga berusaha untuk meyakinkan para Ketua DPD Partai Golkar, yang memiliki hak suara untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub), bahwa kepemimpinannya baik-baik saja. 

“Ini kan satu (tindakan) manipilatif. Ada indikasi manipulasi informasi, langkah-langkah politik untuk tujuan, kepentingan dirinya,” imbuh dia. 

Diketahui Golkar tengah dirundung isu perpecahan internal. Sejumlah politisi senior mendorong agar Airlangga diganti dari pucuk pimpinan partai beringin. Alasannya, Airlangga tak memberikan sikap yang jelas terkait langkah Golkar menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Dua menteri di Kabinet Indonesia Maju telah menyampaikan kesiapannya menggantikan Airlangga. Pertama, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar. Kedua, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. 

Di sisi lain, Jokowi membantah ada cawe-cawe Istana dibalik perpecahan internal Golkar diketuai Airlangga Hartarto. Ia menegaskan pihaknya tak ikut campur terhadap persoalan tersebut.  “Itu urusan internal Golkar. Urusannya internal Golkar. Tidak ada hubungannya dengan kita,” ucap Jokowi. (Wanto)

ADVERTISEMENT

Reporter: Wanto
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT