Viral! Mantan Model Dewasa, Dyah Aristi Kusuma Putri Diduga Depresi Tinggal di Rumah Reyot, Begini Penampakannya

Selasa 25 Jul 2023, 18:24 WIB
Kolase penampakan rumah reyot wanita yang ngaku mantan model dewasa Dyah Aristi Kusuma Putri (42) di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 015, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.Penampakan rumah reyot wanita yang ngaku mantan model dewasa Dyah Aristi Kusuma Putri (42) di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 015, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. (ist)

Kolase penampakan rumah reyot wanita yang ngaku mantan model dewasa Dyah Aristi Kusuma Putri (42) di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 015, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.Penampakan rumah reyot wanita yang ngaku mantan model dewasa Dyah Aristi Kusuma Putri (42) di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 015, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dyah Aristi Kusuma Putri viral di dunia maya lantaran kondisi rumahnya memprihatinkan.

Wanita berusia 42 tahun ini diduga depresi sehingga tinggal di rumah reyot tanpa listrik.

Selain itu, perempuan yang akrab disapa Putri tersebut juga menghebohkan publik karena mengaku pernah bekerja sebagai model majalah dewasa yang mengoleksi pakaian dalam lingerie.

Putri juga disebut dulu kaya raya bahkan memiliki banyak pembantu, hingga akhirnya ia depresi karena ditinggal meninggal oleh ibunda tercintanya.

Lantas, seperti apa sosok Dyah Aristi Kusuma Putri?

Putri diketahui bertempat tinggal di rumah reyotnya yang terletak di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 015, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Tetangga dekat Putri, Ramlah Harahap (74) menjelaskan bahwa Putri sudah tinggal di rumah tersebut sejak tahun 1984.

Kala itu, keluarga Putri masih lengkap, di mana ia tinggal bersama dengan kedua orangtua dan satu orang pembantu.

"Awalnya biasa saja, dia (Putri) normal. Kondisi rumah bagus. Mereka datang ke sini pada 1984, tapi direnovasi dulu sama ibunya," kata Ramlah.

"Putri saat itu usianya masih tiga tahun," imbuhnya.

Mantan Ketua RT setempat itu juga menyampaikan bahwa Putri merupakan anak dari orang yang berada.

Pasalnya, orangtua Putri terbilang berkecukupan dari sisi ekonomi.

Bahkan, mereka bisa menyewa asisten rumah tangga (ART) untuk mengurus pekerjaan rumah dan menjaga Putri.

"Dia hidupnya kalau pulang sekolah, ya sama pembantunya. Tapi kalau ada ibu dan bapaknya, ya sama mereka. Sesekali saya main ke sana, dia panggil saya juga sebutan ibu," ujar Ramlah.

Pada tahun 2009, ayah Putri meninggal dunia.

Di tahun 2015, giliran ibunda Putri yang mengembuskan napas terakhirnya.

Sejak kedua orangtuanya telah tiada, Putri diduga mengalami depresi karena terkadang berbicara melantur.

"Ya biasanya manja, ada orangtua, ada pembantu, taip sekarang sendiri. Teman dia tidak ada memang," ucap Ramlah

"Waktu sekolah, anak-anak bawa teman ke rumah, nah dia enggak," sambungnya.

Pada tahun 2019, rumah Putri sudah tidak terawat lagi.

Aliran listrik pun diputus karena tidak membayar cicilan per bulan.

"2019 kalau enggak salah. 2017 ketika saya baru menjadi Ketua RT, belum apa-apa, masih bagus. Nah, 2019 ini, namanya dari 1984 enggak pernah dibetulkan. Kan banyak rayap lalu ada yang bocor," ucap Ramlah.

Seiring berjalannya waktu, Rumah Putri tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah orang yang tak bertanggung jawab.

Dengan memanfaatkan kondisi Putri yang depresi, para muda-mudi mengalihfungsikan rumah reyot tersebut menjadi tempat untuk melakukan kegiatan yang negatif.

"Soal untuk berbuat mesum, saya tidak melihat, tapi memang mereka ada kumpul-kumpul di situ, laki dan perempuan," kata Ramlah.

Ramlah yang mengetahui hal tersebut lantas melaporkannya kepada pihak berwajib

Alhasil, muda-mudi tersebut digelandang ke kantor polisi.

"Sempat pikir. Ya narkoba atau apa gitu ya anak-anak kayak gitu, tapi kan enggak pernah lihat," katanya.

"Nah, kalau siang-siang, mereka pada tiduran, jadi ramai-ramai," lanjutnya.

Saat ditanya apakah Putri mengetahui tempat tinggalnya dimanfaatkan oleh muda-mudi untuk hal negatif, Ramlah membenarkannya.

"Justru Mbak Putri itu tahu. Kan dia orangnya kayak gitu. Dia tuh, yang penting dikasih rokok ya, ya anak-anak di kumpul di situ, silakan saja," ucap Ramlah.

Menurut Ramlah, Putri dulunya juga bukanlah seorang model.

Ia juga membantah Putri merupakan mantan model majalah dewasa.

Pengakuan Putri yang menyebut pernah kuliah di luar negeri pun juga hanyalah bualan saja.

Menurut Ramlah, cerita-cerita Putri pernah ke luar negeri, bekerja sebagai model pakaian dalam, hingga main judi di Las Vegas, merupakan ucapan-ucapan yang melantur dari Putri.

Ramlah menegaskan bahwa Putri semasa hidupnya merupakan seorang pengangguran dan tidak pernah ke luar negeri.

Pengakuan Putri soal mempunyai suami dan anak juga dibantah oleh tetangganya itu.

Pasalnya, Putri semasa hidupnya belum pernah berkeluarga.

Rumah terbengkalai milik Putri ini dikelilingi rumah besar yang bersih dan terawat.

Tembok setinggi satu meter berwarna abu-abu tanpa pagar menjadi pembatas kediaman Putri dengan rumah tetangganya.

Area halaman rumah Putri berserakan puing-puing dan menutupi pekarangan.

Ada juga daun-daun kering, ranting pohon, bambu-bambu yang sudah diikat rapi, pohon setinggi dua meter, dan tanaman liar di halaman rumah.

Tembok depan rumah Putri ini bermotif merah bata.

Sementara itu, pintu kayu berwarna coklat terlihat sudah usang dan tidak memiliki kunci.

Di dalam rumah, terdapat sebuah ruangan di sebelah kanan yang penuh dengan barang-barang.

Barang-barang tersebut meliputi kompor sumbu, kursi plastik merah, sofa berwarna biru yang sudah kotor dan rusak, pakaian-pakaian, perabot dapur, dan lain-lain.

Sama seperti pekarangan, bagian dalam rumah Putri juga dipenuhi puing-puing.

Kemudian, plafon kediaman Putri tampak kusam.

Bahkan, ada beberapa bagian yang sudah bolong.

Sementara itu, bagian belakang rumah Putri sudah tidak memiliki atap.

Di area ini, ada satu kamar mandi yang juga dipenuhi sisa reruntuhan.

Di sisi lain bagian belakang rumah, terdapat terpal biru berukuran besar.

Di belakangnya ada ruang kecil berisi satu dipan kayu beralas tikar, satu kursi kayu panjang dengan alas duduk yang sudah rusak, dan lemari kayu.

Dikabarkan Dinas Sosial Jakarta Utara akan memberikan bantuan terhadap kondisi Putri. (mia)
 

Berita Terkait

News Update